Hiburan Sahur yang Tak Biasa
Hiburan sahur dengan menonton televisi  mungkin sudah biasa dilakukan orang-orang. Sedangkan hiburan sahur dengan 'mengunjungi' masjid Nabawi  adalah hal yang mungkin tak biasa dilakukan oleh orang-orang  Indonesia umumnya kecuali  mereka yang sedang umroh dan  para mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di universitas Islam Madinah.  Lalu bagaimana hiburan sahur Mae? Mae sendiri memilih 'mengunjungi' Masjid Nabawi sebagai  hiburan sahurnya. Tentu, setelah  Mae mengerjakan salat  tahajud dan membaca Al-Qur'an.
Ma'e biasanya 'mengunjungi' Masjid Nabawi' sambil membaca buku yang bertajuk 'Sirah Nabawiyah' karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarokfuri atau membaca shalawat.  Maksud dari 'mengunjungi' di sini adalah melihat  foto-foto dan video-video tentang Masjid Nabawi  di Madinah. Â
Mengapa Mae memilih 'mengunjungi Nabawi' sambil membaca Sirah Nabawiyah sebagai hiburan sahurnya? Karena,  cinta Mae sudah berlabuh di Masjid Nabawi. Dengan 'mengunjungi' Masjid Nabawi,  Mae berharap  rindunya yang sudah membuncah kepada lelaki terbaik sepanjang zaman, yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam terobati. Dan cinta Mae terhadap kekasih-Nya itu semakin bertambah besar. Semoga  kelak Allah ta'ala mengizinkan Mae tinggal bersama kekasih-Nya di surga. Aamiin Yaa Robbal'alamin.
Sejak Mae bertemu dengan kekasih-Nya sekian tahun yang lalu, Mae sulit melupakannya. Bahkan menjadi kenangan yang terindah dalam hidup Mae. Pertemuan Mae dengan kekasih-Nya dalam mimpi itu memang sangat singkat. Mungkin tidak lebih dari lima detik. Namun, wajahnya yang rupawan dan keindahan akhlaknya masih tetap melekat dalam ingatan Mae.  Dan kemudian mimpi kekasih-Nya itu  menjadi titik balik  Mae menuju cahaya-Nya.
Perjalanan hidup  kekasih-Nya yang  Mae baca di buku Sirah  Nabawiyah itu  bak  samudra luas yang sarat  dengan mutiara  hikmah. Perjalanan hidupnya itu tidak hanya berisi  pelajaran dan nasihat  berharga  tentang nilai-nilai kehidupan yang berkaitan erat dengan akidah, ibadah, akhlak,  dan muamalah, tetapi juga memberikan  keteladanan yang sempurna tentang bagaimana berperilaku sesuai dengan petunjuk-Nya.  Ya petunjuk yang  ada di dalam kitab suci Al-Qur'an.
Â
Berkat kehadiran kekasih-Nya di  hatinya, hidup Mae yang awalnya  berantakan menjadi terarah. Dari perempuan jahiliah yang malas belajar ilmu agama menjadi wanita yang tak kenal lelah menuntut ilmu agama. Sekalipun usianya tidak muda lagi.
Juga berkat keteladanan  kekasih-Nya yang hidup zuhud meskipun harta kekayaannya melimpah. Mae belajar hidup qona'ah, bersabar dalam kesempitan dan berusaha mensyukuri segala karunia yang diberikan kepada- Nya.Â
Kini, di tengah kesibukannya memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya, Ma'e menyisihkan waktu sahurnya  untuk  'mengunjungi' Masjid Nabawi sambil membaca banyak buku tentang Sirah Nabawiyah. Semoga suatu hari nanti Ma'e  bisa mengabadikan keindahan akhlak kekasih-Nya seperti kesantunanan, kedermawanan dan kesalehannya dalam kesehariannya  itu lewat  sebuah buku.Â
Begitulah, kalau cinta  kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, kekasih-Nya itu sudah melekat maka  hidup akan terasa  begitu nikmat apabila bisa berbagi manfaat.
----
Samberthr Samber 2023 hari 7
Bondowoso, April 2023