Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Tips Membasmi Rayap di Rumah

19 Desember 2022   22:45 Diperbarui: 19 Desember 2022   22:50 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah yang bersih, indah dan nyaman tanpa rayap adalah impian setiap orang, tidak terkecuali rumah penulis. Tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Karena, rayap sering kali datang ke rumah kita  tanpa diundang. Bahkan rayap datang bersama rombongannya dengan jumlah yang tak terduga dan  

begitu PD-nya memakan perabot rumah kita yang terbuat dari kayu dan tentu saja hal itu memantik kemarahan kita.

Jika kedatangan rayap tersebut benar-benar kita respon dengan kemarahan  atau rasa kesal kita maka yang rugi adalah kita  sendiri. Karena, selain rayap tetap mengganggu hidup kita juga tekanan darah kita boleh jadi terus naik. Sehingga persoalan rayap belum selesai,  kita sudah  jatuh  sakit. Tentu bila kita tidak mau bersabar menghadapinya dan tidak segera mencari solusi.

Perlu kita ketahui bahwa rayap merupakan salah satu jenis serangga, tepatnya  hewan invertebrata yang berkembang biak dengan cara partogenesis. Apakah partogenesis itu?

Menurut Wikipedia, partogenesis merupakan pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi atau pejantan. Karena berkembang biak dengan cara seperti itu maka koloni rayap berkembang sangat cepat.

Lalu bagaimanakah habitat rayap? Dikutip dari laman RimbaKita.com (19/12/2022), faktor-faktor seperti kestabilan suhu sarang dan keseimbangan kadar air mempengaruhi kehidupan rayap. Sarang rayap terbuat dari lumpur dan berbentuk seperti labirin.

Rayap merupakan serangga koloni yang tidak tahan terhadap cahaya kecuali rayap bersayap atau laron. Sehingga sarangnya berada di tempat gelap.

Sebagian besar  orang menganggap rayap adalah hewan perusak.  Benda-benda yang dirusak rayap antara lain adalah  perabot rumah dari kayu,  tiang bendera dari kayu dan kusen kayu.  Mereka berusaha membasmi rayap dengan berbagai cara.  

Penulis sendiri pernah membasmi rayap yang menggerogoti kusen jendela dan kaki meja serta almari dengan minyak tanah ketika minyak tanah belum langka. Caranya minyak tanah dioleskan ke pangkal kusen atau pangkal kaki meja diimasukkan ke bekas kaleng susu kental manis yang diisi minyak tanah.  Kalau tidak ada minyak tanah maka bisa diganti dengan bensin atau BBM (Bahan Bakar Minyak) lainnya.

Selain minyak tanah, penulis pernah menggunakan adonan kapur bangunan  yang kental untuk membasmi rayap. Adonan kapur tersebut penulis laburkan ke  dinding bambu atau tiang kayu berulang kali  agar rayap tidak berselera menggerogoti dinding anyaman  bambu atau tiang kayu  tersebut.  Dan  pangkal dinding anyaman bambu atau tiang kayu tidak boleh menginjak tanah. Bisa  ditaruh di atas batu atau dibungkus plastik. Karena kalau dinding bambu atau tiangnya menginjak tanah biasanya rayap langsung menyerangnya. Dari bawah merambat ke atas.

Cara lainnya untuk membasmi rayap adalah  dengan menggunakan garam krosok. Harga garamnya sekitar Rp4.000,- per kg di daerah penulis. Garam tersebut  penulis taburkan di  area padat rayap. Biasanya rayapnya pingsan tak lama  setelah ditaburi garam. Dan mereka kemudian berhenti menggerogoti kayu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun