Mohon tunggu...
Ummu Fathur
Ummu Fathur Mohon Tunggu... Guru - Mencerdaskan

Mendidik mencerdaskan umat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kritik bagi Kaum Sodom: Ketika Akal Tak Menjangkau Kalam Ilahi

9 Januari 2018   07:43 Diperbarui: 9 Januari 2018   08:50 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena telah dianugerahi akal sebagai alat untuk berpikir. Dengan akal, manusia bisa memahami keberadaan Allah dan setiap instruksi yang diberikanNya dalam menjalankan kehidupan. Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 52 yang artinya :

Dan (Al Quran) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.

Namun manusia dengan sombongnya menggunakan akal yang Allah berikan untuk membuat standar kebenaran sendiri, membuat aturan sendiri dalam kehidupannya dan mengabaikan Kalam Illahi bahkan menafsirkan ayat-ayat Allah dengan hawa nafsunya. Seperti yang dilakukan oleh kelompok pendukung LGBT dinegeri ini. Dengan berbagai argumen kaum Sodom modern mancari pembenaran atas perilaku abnormal mereka. Mereka mengatakan bahwa LGBT adalah genetik dan mereka mnuntut hak asasi atas perilaku menyimpang mereka agar bisa diterima bahkan dilegalkan oleh Negara seperti yang terjadi di beberapa negara barat.

Bagaimana bisa perilaku menjijikkan seperti itu diterima oleh sekelompok orang yang mengaku dirinya berpikiran modern dan maju. Perilaku yang binatang saja enggan melakukannya. Hal ini membuktikan bahwa ketika manusia tidak menggunakan akalnya untuk memahami ayat-ayat Allah, ia berperilaku lebih hina dari binatang. Karena akalnya hanya menjadi alat bagi pelegalan hawa nafsu, akalnya tidak mampu menjangkau pemahaman sederhana bahwa manusia diciptakan berpasangan agar bisa melestarikan jenisnya. Bahkan kaum menyimpang itu tidak bisa mengambil pelajaran dari azab yang Allah turunkan pada kaum Sodom di masa lalu. Maka sungguh hawa nafsu telah membutakan akal pikiran mereka.

Sebagai manusia berakal sudah selayaknya kita tunduk pada Sang Khalik yang telah menciptakan kita. Jangan sampai kita menjadi makhluk yang lebih hina dari binatang karena tidak mau memikirkan ayat-ayat Allah sehingga berani menentang Sang Khaliq dan membuat standar kebenaran berdasarkan hawa nafsu.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. al-A'raaf: 179)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun