Mohon tunggu...
ummu Azizatul Nurjanah
ummu Azizatul Nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Bahagia dimulai dari saya

Keluarga Bahagia Keluarga Terencana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ibu Kunci Utama Pencegahan Stunting

28 Desember 2021   13:11 Diperbarui: 28 Desember 2021   14:08 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Moms.. Ibu adalah nafas keluarga karena peran ibu yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak dalam dalam mempersiapkan masa depan, yaitu kebutuhan asih, asuh dan asah menjadi anak. Kurangnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya memiliki dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak itu sendiri. Jika peran ibu tidak berhasil maka anak akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, anak yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan sulit terdeteksi. Keluarga merupakan jaringan sosial yang paling penting bagi anak. Hubungan dengan orang tua (ibu) menjadi landasan sikap terhadap orang lain (teman), benda dan kehidupan secara umum bagi anak

Moms... saat ini Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, underweight, wasting dan anemia pada ibu hamil serta semakin meningkatnya obesitas pada dewasa (Riskesdas, 2018). Berbagai masalah gizi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan menjadi beban negara akibat besarnya nilai ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah kesehatan yang ditimbulkan. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat peluang Indonesia untuk menjadi negara maju.

Keluarga memiliki peran sangat penting peran dalam pencegahan stunting. Keluarga mampu menjadi ruang edukasi sekaligus pengawasan dalam menjalankan program-program pencegahan, mulai dari pola hidup sehat dan pemberian asupan makanan yang dibutuhkan. Selain Keluarga, penanganan stunting tidak lepas dari peran ibu. Karena, dari peran ibu akan terlihat pola asuh yang selanjutnya berdampak pada pola memberikan asupan gizi pada anaknya. Kalau pengetahuan para ibu terkait asupan gizi kurang, maka ini akan memiliki dampak serius terhadap perkembangan anak.

Masa 1000 hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Oleh karena itu, periode 1000 hari pertama kehidupan ini disebut juga dengan istilah periode emas atau "window of opportunity".  Periode 1000 hari, yaitu 270 hari sebelum kehamilan dan selama kehamilannya serta  730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi.

Para ahli menemukan bahwa setidaknya ada 50 zat yang memengaruhi fungsi otak dipengaruhi asupan makanan dan nutrisi mikro selama 1000 hari pertama kehidupan. Kegagalan asupan nutrisi penting selama periode ini menimbulkan efek jangka panjang dan tidak dapat diubah. Pemenuhan gizi yang optimal selama periode ini, selain memberi kesempatan bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti jantung, kencing manis, stroke, dan obesitas.

Moms...  Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis dan tidak dapat diulang kembali. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam masa-masa kritis tersebut yaitu :

Masa pra-kehamilan

  • Mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal.
  • Mengonsumsi makanan bervariasi dengan gizi seimbang.
  • Mengonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat selama 3 bulan pra-kehamilan.
  • Olahraga teratur.
  • Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol.

Masa kehamilan

  • Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan
  • Memenuhi asupan kalori yang cukup untuk mendukung peningkatan berat badan yang ideal dengan pola makan yang seimbang.
  • Meningkatkan asupan zat besi, asam folat, kalsium, vitamin D dan yodium.

Setelah bayi lahir

  • Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan).
  • Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan.
  • Setelah bayi berusia 6 bulan berikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) secara bertahap dengan tetap diberi ASI.
  • Timbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan.
  • Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi.

Moms.. anak adalah anugrah, ibarat kertas putih, kualitas anak tergantung pola asuh orang tuanya, oleh karena itu mari selamatkan anak-anak kita dari ancaman stunting dengan pemenuhan nutrisi pada fase emas 1000HPK karena stunting tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah.

Salam...

Berencana Itu Keren

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun