Mohon tunggu...
Ummu Fatimah
Ummu Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Do the best

Speak your idea for the better future

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agar Negara Memiliki Ketahanan dalam Menghadapi Penjajahan

13 Januari 2024   23:16 Diperbarui: 17 Januari 2024   20:23 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kaum muslimin kembali memanaskan api perjuangan pembelaan terhadap G4ZA setelah muncul statement "G4Z4 lemah" yang terlontar dari salah satu publik figur yang tengah eksis. Statement tersebut memaparkan bahwa kelemahan militer akan mendorong suatu negeri untuk terjajah layaknya G4Z4. Sehingga kelemahan kekuatan militer sangat merugikan integritas sekaligus ketahanan negara itu sendiri. Lantas benarkah jika kekuatan militer negara menjadi satu satunya faktor terjaganya integritas dan keimanan negara khususnya dalam hal ini penjajahan?

Pertama, perlu dipahami bersama terkait tujuan negara dalam pemahaman kita bersama. Indonesia sendiri memiliki narasi bahwa salah satu tujuan bernegara yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Berdasarkan tujuan ini maka negeri ini memposisikan diri sebagai pelindung rakyat baik dari ancaman internal maupun eksternal. Ancaman internal yaitu ancaman yang datangnya dari dalam negeri yang bisa diakibatkan oleh tidak terpenuhinya hajat hidup primer (sandang, pangan, papan), ketahanan, kesehatan, dan pendidikan. Sedangkan ancaman ekternal adalah seluruh hal yang dapat mengancam kehidupan masyarakat yang berasal dari luar negeri. Ancaman ini bisa dalam bentuk fisik maupun non fisik

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan ketahanan negara untuk menghalau ancaman fisik dan non fisik. Pada argument publik figure tersebut, penekanan yang diberikan adalah cara negara dalam mengahadapi ancaman fisik saja, tidak mencakup ancaman non fisik yang juga berpotensi mengakibatkan negari ini juga mengalami penjajahan.

Paradigma Penjajahan

Penjajahan dalam kamus KBBI diartikan sebagai cara menjajah. Diksi "menjajah" sendiri diartikan sebagai aktivitas menguasai atau memerintah sebuah wilayah. Berdasarkan hal ini maka penjajahan dapat diartikan secara maknawi sebagai sebuah aktivitas penguasaan hak milik atau bisa disebut segala sumber daya baik alam maupun manusia dari suatu negara yang bukan haknya. Penjajahan ini biasanya dilakukan dengan eksploitatif, memaksa dan otoriter.

Jika ancaman non fisik mampu mengantarkan pada eksploitasi SDA dan SDM suatu negara oleh negara lain bisa dikatakan sebagai bentuk penjajahan atas negara tersebut. Perihal ancaman non fisik sendiri dapat dalam bentuk ide, mindset, bahkan aturan. Baik mindset dan juga aturan pada dasarnya dibangun dari ide. Ide atau gagasan yang disebar luaskan pada masyarakat akan membentuk mindset pada tubuh masyarakat sehingga mereka memiliki pemikiran dan perasaan yang sama. Pemikiran ini akan mendorong masyarakat untuk membuat peraturan untuk mengatur kehidupan mereka. Jika pemikiran, perasaan dan peraturan yang hadir di tengah masyarakat ternyata mengantarkan pada ekploitasi yang dialami oleh masyarakat itu sendiri baik secara SDA maupun SDM maka dapat dikatakan mereka menjadi masyarakat yang terjajah.

Penjajahan model non fisik acap kali tidak disadari bahkan diterima oleh masyarakat karena mereka sejatinya telah memiliki mindset "rela dijajah". Efeknya masyarakat akan terus tereksploitasi seluruh sumber daya alamnya tanpa perlawanan bahkan memberikan dengan suka rela. Sehingga tidak heran jika mereka tumbuh menjadi negara yang terus menjual asset negara, menjadi budak budak luar negeri dan terus merasa tidak mampu dalam melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sehingga masyarakat akan semakin jauh pada kesejahteraan bahkan terpuruk dalam kemiskinan dan menuju jurang kehancuran secara perlahan tapi pasti. Inilah efek dari penjajahan non fisik yang mengkerdilkan mentalitas masyarakat yang tidak kalah berbahaya atau bisa dikatakan lebih berbahaya daripada penjajahan fisik seperti kemiliteran.

Alat Penjajahan Non Fisik

Pertanyaannya, adakah ide atau gagasan di dunia ini yang memang dirancang untuk aktivitas penjajahan? Jika ditelaah lebih dalam pada dasarnya ide yang mampu menghasilkan aturan bahkan dapat menjamur di seluruh belahan dunia disebut dengan falsafah kehidupan atau ideologi. Agar lebih singkat, perlu ditelisik ideologi yang tengah merajai dunia saat ini yaitu Kapitalisme dengan ide dasar sekulerisme. Sekulerisme adalah sebuah konsep pemisahan agama dengan kehidupan yang berarti dalam menjalani aktivitas hidupnya manusia dapat membuat aturannya sendiri tanpa batasan apapun. Atutan ini dibuat untuk mencapai tujuan hidup manusia yang mereka buat sendiri tanpa batasan apapun. Jika ditelaah lebih jauh tujuan hidup tidak jauh dengan keperluan kehidupan manusia yaitu terpenuhinya kebutuhan yang sekarang disamanakan dengan keinginan. Sehingga aturan yang dibuat oleh manusia dengan mindset sekulerisme di dalam dirinya adalah untuk memenuhi keinginannya. Padahal keinginan manusia tidak akan berakhir hingga ia mati.

Ketika mindset ini dimiliki oleh individu, masyarakat bahkan menjadi falsafah negara maka suatu negara akan membuat berbagai cara untuk mengembangkan diri dengan cara apapun termasuk melakukan aktivitas penjajahan itu sendiri. Hal ini akan dilakukan oleh negara yang perperan aktif dalam menjalankan falsafah atau ideologinya. Target dari negara ini adalah negara yang pasif dalam menjalankan ideologi yang dimiliki atau bahkan tidak memiliki ideologi sama sekali dalam menjalankan pemerintahannya. Negara pasif ini pada dasarnya memiliki masyarakat yang telah terwarnai oleh mindset sekulerisme Kapitalisme sehingga mereka akan rela memberikan dan melakukan apapun bahkan ketika mereka harus dieksploitasi asalkan keinginan mereka dapat terpenuhi.

Pembebasan Pemikiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun