Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dan founder www.joeragan-artikel.com

Aktif mengajak Bunda belajar dan berpenghasilan dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hantu Rumah Sakit

29 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merawat suami selama sebulan lebih di rumah sakit tua, membawa kenangan yang tak kulupa.

Tangisan itu, begitu pilu menyayat hati
Tangis seorang wanita seperti datang dari kamar sebelah

Ini awal ceritanya,

Saat itu, jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, aku segera bangun dan bergegas mengambil air wudhu. Pada saat yang sama,  suamiku yang tengah terbaring lemah sedang  melakukan tayamum.  Alhamdulillah, meski dalam kondisi sakit berat beliau tak pernah meninggalkan rutinitas sholat malam.

Sedari tadi sholatku berasa kurang khusyu. Lamat-lamat kudengar suara tangisan, lebih tepatnya tangisan seorang perempuan. Selesai menunaikan sholat malam, aku bergegas bersiap mandi meski jarum jam baru menunjukkan pukul 04.00 pagi.

Selesai mandi, suara tangis itu tak juga reda. Nadanya masih sama, tak meninggi atau menghilang ditelan angin. Saat itu kamar hanya dihuni oleh 4 pasien dari kapasitas 6 pasien. Kurasa suara tangisan itu bukan berasal dari ruangan tempat suami dirawat. Apalagi kamar ini dikhusukan bagi pasien dewasa pria. Hanya aku saja wanita yang beraada di ruangan itu.

Aku makin penasaran, mencari tangisan itu berasal. Mungkinkah dari ruang sebelah? Kasihan betul, sepertinya wanita itu tengah sedih dan tak ada sanak saudara yang menemani. Segera kurapatkan telinga ke dinding untuk memastikan bahwa asal suara tersebut dari kamar sebelah.

***

Aku jadi teringat saat beberapa waktu yang lalu di ruangan kami ada seorang pasien lelaki muda terserang kanker usus. Saat kondisi pasien mulai tak sadarkan diri, jeritan istri dan kedua orang tuanya serta sanak saudara memenuhi ruangan.  

Merinding kami dibuatnya. Hingga akhirnya dokter jaga memindahkan pasien ke ruang ICU untuk mendapatkan pertolongan intensif. Berharap masih ada keajaiban untuknya.

Namun takdir berkata  lain, lelaki muda itu meninggal di usia 31 tahun. Meninggalkan istri dan seorang anak yang baru berusia sekitar 2 tahun. Innalillahi wa inna ilaihi ro'jiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun