Karena yang namanya rezeki itu tidak mulu tentang uang atau kekayaan. Bagi saya pribadi, banyak anak banyak rezeki.
Saya memiliki 5 anak laki-laki yang sekarang sudah dewasa dan hidup mandiri. Cinta, kasih sayang dan perhatian dari kelima anak saya, adalah rezeki yang banyak bagi saya pribadi.Â
Contoh kejadiannya seperti ini;
Anak saya yang sulung sudah lama ber-KTP Jakarta, kalau dia kangen.mamanya tapi tidak cukup waktu untuk pulang, maka saya dibelikan tiket diminta datang ke Jakarta. Atau kapan saja saya ada keperluan ke Jakarta, sudah pasti saya tidak diijinkan membeli tiket sendiri. Belum lagi, kalau saya datang, lalu diajak jalan-jalan bersama cucu, sejenak menghibur diri dari penatnya rutinitas harian.
Bukankah itu mamanya rezeki?
Lalu di bungsu, dia sudah bertahun-tahun bekerja di Bali, seringkali dia mudik, baru lebaran kemarin saya ingin ikut ke Bali, dengan begitu saya berkesempatan jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Bali.
Bukankah itu namanya rezeki?
Anak saya yang ke-dua dan ke-tiga yang ada di rumah sekarang (yang satunya di Kaltim, tidak mudik)
Lalu tadi malam, di bungsu mengantar saya pulang sampai di stasiun KA di  Banyuwangi, saya lanjut perjalanan ke Malang  naik kereta api dari stasiun Banyuwangi Kota ke Malang.
Ketika perjalanan saya sudah mendekati sampai tujuan, ketiga anak saya ini bergantian kirim pesan WA, "ibu sudah sampai di mana?" anak saya  yang akan menjemput di stasiun Lawang, bertanya.