Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Main TikTok Kok Permainkan Islam?

21 September 2020   11:25 Diperbarui: 21 September 2020   11:34 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Tik Tok diunduh dari pixabay.com

Pentingnya Beretika dalam Media


Tik Tok adalah salah satu aplikasi yang populer digunakan masyarakat luas dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak. Biasanya membuat konten video bergoyang heboh di depan kamera mengikuti alunan musik santai. 

Banyak yang berpendapat bahwa Tik Tok bisa membuang kejenuhan saat di rumah saja karena terdampak PSBB dan lockdown area. Ada yang bilang bahwa Tik Tok bisa menyegarkan otak terutama bagi remaja yang sibuk belajar daring. Tentu hal ini sudah tidak dapat dihindari lagi.

Dilansir dari detiknews.com (21/9/2020) ditulis oleh Angga Riza. Viral video Tik Tok seorang remaja di Depansar, Bali yang diduga menghina agama Islam. Dalam video yang beredar, terdapat tulisan 'agama yang tidak baik di Indonesia'. Setelah itu, muncul tulisan 'Islam' di bawahnya. 

Remaja itu lalu menunjuk tulisan 'Islam' tersebut. Hal ini membuat sejumlah umat Islam di Bali mendatangi rumah remaja tersebut. Setelah diselidiki lebih dalam ternyata remaja tersebut menjelaskan bahwa ia membuat konten Tik Tok dengan niatan untuk bercanda saja. Sembari didampingi oleh orang tuanya, remaja itu meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Pertemuan itu kami dari komunitas di Bali memaafkanlah karena kekhilafan si anak. Jadi si anak ini juga di luar kontrol orang tuanya," tutur salah satu anggota Komponen Umat Islam di Bali, Hamdan Muzayyin saat dihubungi detikcom, Minggu (20/9/2020).

Hamdan juga mengatakan dari pihaknya sudah memaafkan yang bersangkutan. Mereka tidak akan menempuh jalur hukum. "Iya, damai kalau dari kita tidak ada pelaporan," ujar beliau.  

Dari kasus tersebut kita dapat mengambil pelajaran berharga agar kita tetap berhati-hati saat menggunakan media sosial terutama jika hasil rekaman atau video. Kita harus mengutamakan berpikir dahulu sebelum berbuat karena bisa jadi saat kita menggungah konten tersebut, kita bisa merugikan orang lain. Parahnya lagi jika terseret hukum hanya karena menggungah konten-konten tersebut.

Kita bisa tetap memposting yang lainnya kok, misalnya seperti kata-kata motivasi, video motivasi, artikel pengetahuan, dan lain-lain. Bayangkan saja jika ada ribuan orang yang membaca dan mempraktekkannya di kehidupan, berapa nilai pahala yang mengalir untuk kita? Hal ini penting sob, terutama bagi kita sebagai generasi milenial.

Peran orang tua dalam mengawasi anak

Foto ibu dan anak diunduh dari pixabay.com 
Foto ibu dan anak diunduh dari pixabay.com 
Hal ini juga nggak kalah pentingnya sob, buat Bapak atau Ibu juga harus tetap teliti dalam mengawasi anak-anaknya saat di media sosial. Apalagi sekarang segala akses dipermudah, bahkan remaja hingga balita pun bebas mengakses media apa pun. Sayangnya fitur filter di media sosial itu jarang ada bahkan, ada juga konten dewasa pun bisa diakses tanpa tedeng aling-aling. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun