Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Sederhana

2 Februari 2024   14:44 Diperbarui: 2 Februari 2024   14:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yang, sepupu yang di Surabaya menikah. Kita datang, ya."

"Yang, nanti malam bangunkan, ya, kita tahajud bareng."

"Yang, Senin Kamis kita puasa, ya."

"Yang, makan siangnya bayarin dulu, ya. Dompetku ketinggalan di rumah."

"Yang, kamu tidur duluan, ya. Aku masih harus ngerjain laporan. Tapi nanti malam aku bangunin, ya."

"Yang, besok Sabtu kita libur. Kita berkunjung ke rumah ibu, ya."


Ternyata menikah dengan Bagas, membuat hari-hari Intan semakin berwarna. Satu dan banyak kekhawatiran yang ada dalam benak Intan sebagian muncul, tetapi lebih banyak  hanya kekhawatiran belaka. 

Bagas tidak hanya suami yang baik dan bertanggung jawab, dia juga penuh perhatian. Setiap malam, dia selalu memperhatikan kenyamanan tidur istrinya. Memastikan tidak ada suara nyamuk yang berdenging, suasana kamar nyaman dengan kipas angin, atau menyelimuti badan istrinya saat cuaca dingin melanda.

Bagas juga perhatian dengan orang-orang disekelilingnya, saat Intan dan Bagas berkendara, dia sering kali mengingatkan pengendara lain yang lupa mematikan lampu sein, lupa menutup pintu mobil dengan benar, bahkan pernah memberi tumpangan satu keluarga karena melihat satu keluarga yang kehujanan. Kebetulan tujuan keluarga itu searah dengan tujuan keduanya. Satu keluarga itu Bapak, ibu dengan dua anak yang menaiki satu motor. Atas inisiatif Bagas, ibu dengan dua anak itu diberi tumpangan sampai kota yang disepakati, sementara Bapak itu melanjutkan perjalanan menggunakan motornya. 

Ternyata dalam diri Bagas, ada banyak hal baik yang belum sepenuhnya Intan tau. Pun ada keburukan yang kadang membuat Intan cemberut dan marah. Tapi karena cinta, Intan bertahan sekarang, dan semoga untuk selamanya.

Menikah itu memang tidak sepenuhnya menyenangkan. Kadang ada satu dua hal yang membuat kita tidak menyukai pasangan kita. Tetapi di saat kita sudah memutuskan untuk memilih dia menjadi pasangan, kita harus bisa menerimanya, apapun itu, baik kelebihan maupun kekurangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun