Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita di Balik Chingkui, Kuliner Khas Desa Teumareum, Indra Jaya Aceh

2 Juli 2022   12:51 Diperbarui: 2 Juli 2022   13:13 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Tepung Ketan
2. Empat Sendok bubuk Cingkhui
3. Garam secukupnya
4. Air secukupnya dan gula satu sendok.
5.Kelapa yang sudah di parut untuk campuran.
6. Wadah menyesuaikan dengan bahan yang diperlukan.

Campur semua bahan usahakan jangan lembek supaya hasil maksimal. Setelah itu dibentuk lonjong, lalu di buat membentuk lubang ditengahnya. Jika semua siap, maka tahapan selanjutnya adalah merebus di dalam air yang sudah mendidih.

Lalu menunggu kurang lebih  10 menit kue tersebut masak, yang ditandai kue itu mengampung keatas. Setelah, kue tersebut sudah masak maka ditaburkan kelapa parut dan daun pandan di atasnya.

Untuk soal rasa, tentunya sangat nikmat dan enak. Hal ini dikarenakan bubuk dari 20 daun yang membuat rasa menjadi sedap dan berbeda dengan makanan khas kuliner yang lainya.

Sehingga Chingkui ini menjadi pangan lokal di Aceh Jaya  (Lamno), Gampong Teumareum yang masih dibuat pada penjajahan hingga dilestarikan pada zaman sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun