Mohon tunggu...
Umar wala
Umar wala Mohon Tunggu... Politisi - Tehoru

Pantaskanlah Dan Aku Pasti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Persiapkan Dulu Bekalnya, Nanti Allah akan Datangkan Sendiri Jodoh"

26 Juli 2020   18:05 Diperbarui: 26 Juli 2020   18:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Persiapkan dulu bekalnya. Nanti Allah akan datangkan sendiri jodohnya"

Oleh : Umar Wala

Menjadi seorang istri adalah impian semua perempuan di luar sana. Aku, dan barangkali juga kamu. Tetapi, ingin menjadi istri yang bagaimana, itu adalah pilihan. Menjadi yang shalihah, ataukah menjadi istri yang biasa saja imannya. Ingin menjadi istri yang taat, ataukah menjadi istri yang pembangkang. Itu juga adalah pilihan. Dan setiap manusia akan menerima resiko dari pilihannya sendiri.

Cepat atau lambat, kita semua akan sampai ke tahap itu. Tahap di mana status kita akan berganti dari yang dulunya mandiri, kelak akan ditemani oleh laki asing yang saat itu sudah menjadi suami. Dan waktu tidak pernah menunggu kapan kita siap untuk menjadi istri. Jika sudah takdirnya menikah, maka mau tidak mau, siap atau tidak, kita harus menghadapinya.

Untuk itu perlu banyak persiapan sebagai perempuan untuk menjadi seorang istri yang shalihah. Kau tahu kan, bahwa kedudukan seorang suami jauh melebihi kedududkan orangtua kita sendiri?! Maka, pahamilah bahwa setelah menikah kau harus mengabdikan seluruh hidupmu untuk seorang pria. Karena apa? karena Allah yang memerintahkan. Ingat ya, KARENA ALLAH.

Tidak peduli bila ternyata suamimu berlaku buruk kepadamu. Tidak peduli bila suamimu pemarah. Tidak peduli bila suamimu kasar. Setelah kau menerimanya menjadi calon ayah untuk anakmu kelak, ya saat itu juga surgamu sudah berpindah padanya.

Maka tidak ada jalan lain untuk meraih surga selain menaatinya. Dan ingat ya, seorang istri tidak berhak mengajukan cerai tanpa udzur yang syar'i. Jatuhnya talak pun hanya lewat mulut seorang laki. Maka jika ia buruk, kau tidak berbuat apa selain menyabarinya. Untuk itu perlu berhati-hati dalam memilih pria yang ingin ditaati.

Memang berat menjadi perempuan. KIta tidak bisa lagi seenaknya untuk bepergian keluar rumah setelah menikah. Tidak bisa lagi tidur nyenyak seperti waktu belum menjadi milik siapa. Sebab, pada diri kita ada hak pasangan. Dan pada jam tidur kita, ada juga hak pasangan. Maka perlu meluruskan niat dan memantapkan hati sebelum masuk ke gerbang pernikahan.

Jika kelak kau mendapati hal buruk dalam rumah tanggamu, maka ingatlah lagi bahwa kau menikah karena Allah. Karena ingin taat pada perintahNya. Hingga kau akan merasa tenang sebab kau paham bahwa Allah adalah sebaik-baik pencipta. Seburuk apapun masalah yang menimpa, sudah pasti ada kebaikan di dalamnya. Dan tidak ada solusi lain selain sabar dan sholat.

Untuk itu belajarlah menahan diri agar tidak mengucapkan kata yang buruk kepada suami, sebagaimana kau juga tidak suka di-seperti-itukan. Belajarlah untuk selalu bertutur kata yang lembut kepadanya, sebagaimana kau juga ingin diperlakukan demikian.

Maka hari ini, persipkanlah diri karena pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Butuh ilmu, butuh iman, juga butuh mental yang hebat agar mampu bertahan di tengah badai yang sedang menerpa. Jangan terburu-buru bila memang belum sepenuhnya sanggup. Persiapkan dulu bekalnya. Nanti Allah akan datangkan sendiri jodohnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun