Kami buktikan kepada Maluku bahwa dengan gotong royong dan solidaritas Pemuda di Tehoru bisa melewati krisis pandemi dengan bakti sosial.
Tidak hanya gotong royong, kami juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.
Untuk mencintai setiap simpang, pantai bahkan gunung di tanah ini, Kami harus tetap memilih sadar, untuk tidak saling berharap, untuk tidak saling menunggu tetapih mulai kesadaran dari setiap orang dengan budayakan tidaj harus ada perintah tapi hal untuk memunggul sampah itu datang dari hati, dari setiap orang dengan kesadaran penuh.
Bahkan sebagian besar masyarakat di sepanjang pesisir selatan hidup dan bergantung pada laut. Ada banyak sampah plastik yang berserakan di pantai.
Hal itu menghancurkan rumah biota laut. Dulu biasa, setiap pagi sore ikan biasa terdampar di pesisir Pantai tetapih sakarang jangankan ikangl, Fotok yang biasa di sapa masyarakat Tehoru itu tidak lagi ada lagi sama sakali.
Maka tugas kepedulian yang di anggap sebagian besar masyarakat adalah hal yang membuang-buang waktu merupakan sebuah kesadaran awal dalam menjaga keberlangsungan hidup antara kami dengan laut. Hal itu juga menjaga siklus hidup antara kami dengan generasi kedepan.
Kami buktikan kepada Maluku bahwa dengan gotong royong dan solidaritas Pemuda di Tehoru bisa melewati krisis pandemi dengan bakti sosial.
Tidak hanya gotong royong,kami juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.
Untuk mencintai setiap simpang, pantai bahkan gunung di tanah ini, Kami harus tetap memilih sadar, untuk tidak saling berharap, untuk tidak saling menunggu tetapih mulai kesadaran dari setiap orang dengan budayakan tidaj harus ada perintah tapi hal untuk memunggul sampah itu datang dari hati, dari setiap orang dengan kesadaran penuh.
Bahkan sebagian besar masyarakat di sepanjang pesisir selatan hidup dan bergantung pada laut. Ada banyak sampah plastik yang berserakan di pantai.
Hal itu menghancurkan rumah biota laut. Dulu biasa, setiap pagi sore ikan biasa terdampar di pesisir Pantai tetapih sakarang jangankan ikangl, Fotok yang biasa di sapa masyarakat Tehoru itu tidak lagi ada lagi sama sakali.
Maka tugas kepedulian yang di anggap sebagian besar masyarakat adalah hal yang membuang-buang waktu merupakan sebuah kesadaran awal dalam menjaga keberlangsungan hidup antara kami dengan laut. Hal itu juga menjaga siklus hidup antara kami dengan generasi kedepan.