Sebagai generasi yang tumbuh bersama internet, mereka memiliki cara unik dalam mengonsumsi informasi dan berinteraksi dengan merek. Untuk membangun kesadaran dan keterlibatan yang efektif dengan Gen Z, kampanye digital harus dirancang dengan pendekatan yang autentik, interaktif, dan berbasis nilai.
Mereka cenderung menghindari konten yang terasa terlalu komersial atau tidak tulus. Oleh karena itu, merek perlu menyampaikan pesan yang jujur dan relevan dengan nilai-nilai yang mereka anut. Penggunaan konten buatan pengguna (user-generated content) dan testimoni nyata dapat meningkatkan kredibilitas dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens muda.
Platform seperti TikTok dan Instagram telah menjadi saluran utama bagi Gen Z untuk menemukan dan berbagi konten. Video pendek yang informatif, menghibur, dan langsung ke inti pesan memiliki potensi besar untuk menarik perhatian mereka. Merek dapat memanfaatkan format ini untuk menyampaikan pesan kampanye secara kreatif dan mudah dicerna.
Contoh sukses dari kampanye digital seperti #SayNoToMager dari Break Free Run 2025. Melalui platform instagram, Break Free Run 2025 meluncurkan kampanye yang berfokus pada generasi muda. Beberapa konten dari Break Free Run 2025 diunggah dalam insagram Commstride, melalui username @commstride.
Kampanye digital tersebut membuahkan hasil yang memuaskan. Kenaikan engagement dan jumlah partisipan yang sangat melebihi target, menjadi bukti bahwa kampanye digital telah berhasil. Lebih dari 200 orang mengikuti acara tersebut. Selain itu, lebih dari 1000 orang menjadi penonton aktif konten tersebut.
Dengan memahami karakteristik dan preferensi Gen Z, kampanye digital tidak hanya menarik perhatian mereka tetapi juga membangun hubungan yang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
