Mohon tunggu...
Khoerul umam
Khoerul umam Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Syari'ah IAIN Purwokerto

Seorang mahasiswa semester 4 fakultas syariah IAIN Purwokerto dan pegiat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pandangan Santri tentang Salat Tarawih Berjamaah di Masjid pada Saat Pandemi

2 Juni 2020   07:20 Diperbarui: 2 Juni 2020   07:12 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

تغير الفتوى واختلافها بحسب تغير الازمنة والامكنة والاحوال والنيات والعوائد

Fatwa berubah dan berbeda sesuai dengan perubahan zaman, tempat, keadaan, niat, dan adat kebiasaan.

Salah satu yang merubah hukum adalah realitas (احوال), hal tersebut memang sebuah keniscayaan karena hukum terbentuk sebagai respon akan realitas yang terjadi. Pada kondisi penyebaran wabah seperti ini tentu bisa merubah kesunnahan jamaah salat tarawih di masjid menjadi dilarang bahkan bisa menjadi haram karena pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang pelarangan untuk berkumpul yang secara tidak langsung melarang akan adanya salat tarawih. Kapatuhan terhadap pemimpin pernah disinggung oleh al-Quran pada surah al-Nisa (59):

ياايها الذين امنوا اطيعوا الله و اطيعوا الرسول واولى الامر منكم

Selain itu ada kaidah yang menyebutkan bahwa:

حكم الحاكم يرفع الخلاف

Menaati pemimpin berarti menaati Allah dan Rosul, maka membangkang akan aturan yang telah dibuat pemimpin dihukumi sama dengan membangkang kepada Allah dan Rosul. Melihat hal tersebut menjadi jelas akan hukum salat tarawih di masjid secara berjamaah. Namun, ada hal yang harus digaris bawahi bahwa hukum pelarangan tersebut harus dilihat juga tempatnya  (امكان), jika tempatnya masih zona aman maka berlaku kebiasaanya seperti apa (عوائد) sedangkan untuk penerapan pelarangan jika zona merah.

Pada akhirnya, pelarangan akan dilaksanakannya salat tarawih di masjid secara berjamaah sesuai dengan Maqasidu as-Syar'iyah, yaitu menjaga keselamatan manusia (حفظ الناس ) agar bisa terwujudnya islam rahmatan lil'alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun