Berdasarkan paparan di atas, tak bisa dipungkiri bahwa generasi milenial dan umat Islam menjadi mayoritas pemilih pada ajang pilpres 2019. Umat Islam semakin memegang peranan penting dalam kemajuan politik nasional serta menunjukkan terjadinya kebangkitan Islam. Tentu, keduanya memiliki ruang gerak dinamis-partisipatoris untuk menghasilkan pemimpin terbaik.Â
Dari sisi preferensi terhadap karakter atau sifat kandidat yang disukai, data survei Poltracking menunjukkan bahwa pemilih menginginkan kandidat dengan karakteristik merakyat (35%) dan jujur atau berintegritas (11,8%). Preferensi ini cukup menjelaskan teori valensi psikologi pemilih, di mana pemilih cenderung memilih yang dianggap mampu menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat.
Karena itu, para kandidat harus mengatur strategi jitu untuk merebut suara kedua pemegang tongkat kemenangan pilpres 2019. Generasi milenial dan umat Islam pun harus berkontribusi dalam agenda penguatan kehidupan kebangsaan yang bersifat fundamental, seperti mewujudkan kehidupan berbangsa penuh damai, memperjuangkan keadilan, dan kesejahteraan demi Indonesia yang lebih baik.