Mohon tunggu...
Ultra Ramy
Ultra Ramy Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Student

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Penerapan Sistem Informasi (E-Learning) Di SMP Labschool Jakarta

16 Mei 2019   09:02 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:30 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah proses manuasia dalam mencapai sesuatu, menurut Ratnasari (2013:1). Sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. (Undang- Undang No.2 Tahun 1989). Pembelajaran yang didapat di sekolah disebut dengan pendidikan Menurut Dwiyogo (2018) pada zaman sekarang, banyak pemanfaatan kemajuan teknologi dan sistem informasi untuk kepentingan pendidikan. Menurut Furqon (2012: 3) Sistem informasi merupakan sistem yang saling terhubung yang bertujuan untuk mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Menurut Munir (2015:1) Sistem informasi yang dimanfaatkan untuk manajemen pendidikan disebut Sistem Informasi Pendidikan (SIP).

Sistem informasi di lingkungan sekolah biasanya dibangun untuk memberikan layanan atau fasilitas informasi akademik ataupun nonakademik bagi setiap siswa, guru, dan pihak terkait lainnya secara lengkap, cepat, dan akurat.
Mengikuti era digitalisasi tersebut, SMP Labschool Jakarta telah mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang bernama sistem e-learning. Sistem e-learning digunakan oleh para siswa biasanya untuk mengerjakan tugas ataupun ulangan dan memperoleh informasi nilai atas tugas ataupun ulangan yang diberikan di e-learning secara online.

Dari sisi guru, e- learning dimanfaatkan untuk memberikan tugas atau ulangan secara online kepada siswa tanpa dibatasi waktu belajar efektif di sekolah.
Namun demikian, informasi lainnya seperti silabus mata pelajaran, informasi nilai pada setiap mata pelajaran, materi mata pelajaran, ataupun layanan diskusi online baik sesama siswa maupun dengan guru belum dapat dipenuhi melalui sistem E-learning SMP Labschool Jakarta. Masih terdapat informasi yang disampaikan secara manual ataupun menggunakan media lainnya seperti email. Selain itu, belum ada integrasi secara otomasi antara sistem e-learning SMP Labschool Jakarta dengan sistem lainnya seperti sistem data akademik siswa.

Untuk itu, penulisan ini dilakukan untuk menganalisa kebutuhan sistem informasi sebagai perbaikan atas sistem e-learning SMP Labschool Jakarta saat ini. Perbaikan sistem e-learning SMP Labschool Jakarta yang menyajikan sistem informasi terintegrasi bagi siswa dapat mendukung efisiensi proses penyampaian data dan informasi sehinggga dapat memperlancar proses belajar mengajar di lingkungan sekolah. Selain itu, perbaikan integrasi sistem e-learning SMP Labschool Jakarta dengan sistem lainnya akan mendukung integritas dan keandalan data belajar mengajar di lingkungan SMP Labschool Jakarta. Alasan lain penulis memilih topik ini karena solusi pada penulisan ini dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh SMP Labschool Jakarta


1.2 Perumusan Masalah
1. Apa konsep dasar sistem informasi?
2. Apa konsep dasar e-learning ?
3. Bagaimana cara membangun e-learning yang ideal?
4. Bagaimana kondisi e-learning SMP Labschool Jakarta saat ini?
5. Bagaimana cara mengoptimalisasi e-learning SMP Labschool Jakarta?


1.3 Pembatasan Masalah
Penulis akan membahas tentang kebutuhan e-learning sebagai sistem
informasi, kebutuhan optimalisasi sistem e-learning, dan integrasi sistem e-
learning dengan sistem lainnya.

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, tujuan penelitian ini secara umum adalah
untuk memenuhi salah satu profil lulusan SMP Labschool Jakarta, secara khusus
tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui konsep dasar sistem infromasi
2. Mengethaui konsep dasar e-learning
3. Mengetahui kebutuhan e-learning yang ideal
4. Mengetahui kondisi e-learning SMP Labschool Jakarta
5. Mengetahui cara mengoptimalisasikan e-learning SMP Labschool
Jakarta

1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan penulis adalah dengan melakukan observasi sistem e-learning SMP Labschool Jakarta. Kegiatan observarsi meliputi pengamatan terhadap modul - modul e-learning SMP Labschool Jakarta yang digunakan oleh siswa maupun oleh guru. Penulis juga melakukan studi pustaka menggunakan sumber tertulis berupa buku dan artikel resmi berupa jurnal. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan guru dan murid.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Kristano (2018: 12) menjelaskan bahwa "Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut".

Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh Sriwijaya (2016: 967) bahwa "Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu"

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan perangkat lunak, keras, serta manusia yang terdiri dari kumpulan unsur - unsur
yang terhubung satu sama lain dan bertujuan untuk mengolah data.


2.2 Konsep Dasar E - Learning
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Michael (2013:
27) Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. Chandrawati (2010). Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa. Ardiansyah (2013). Menurut Tambunan (2017: 3) E-Learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Dari penjelasan - penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa e - learning merupakan pemanfaatan teknologi dan sistem informasi agar proses belajar mengajar dapat dilakukan secara tidak langsung.


2.2.1 Asal - Usul E-Learning
Pada abad ke 21 telah terjadi pergeseran paradigma pembelajaran akibat dari meningkatnya intensitas penggunaan teknologi informasi. Sebuah metodologipembelajaran yang bernama blended learning telah berkembang sejak tahun 2000 di dunia pendikan dan pelatihan. Blended learning adalah sebuah metode pembelajaran yang memadukan pembelajaran secara tatap muka, offline, dan online. Tujuan dari pembelajaran blended learning ini adalah memberikan kesempatan bagi beberapa karakteristik pelajar untuk dapat belajar secara mandiri, berkelanjutan, dan berkembang. Sistem blended learning memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan pilihan metode pembelajaran yang dilakukan dengan media berbeda dan waktu yang lebih fleksibel. Hal - hal tersebut mendorong penggunaan sistem e-learning atau online learning menurut Dwiyogo (2018: 60)

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa meningkatnya intensitas penggunaan teknologi informasi mendorong lembaga - lembaga pendidikan untuk menggunakan e-learning agar siswa dapat lebih berkembang.

2.2.2 Karakteristik E-Learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik e-learning bersifat jaringan yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Menurut Nursalam (2008: 135) karakteristik e-learning adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronik, memanfaatkan keunggulan komputer, dan menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik e- learning adalah memanfaatkan teknologi untuk mendistribusikan bahan ajar yang bersifat mandiri.


2.2.3 Kelebihaan dan Kekurangan E-Learning
Media schoology adalah bagian dari kelas virtual atau lebih dikenal dengan e-learning. Dengan media ini diharapkan kecepatan dan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar terlaksana yang akhirnya adalah transfer of knowledge lebih cepat dan mengena.

Media schoology bukanlah mengantikan peran kelas konvensional atau kelas tatap muka akan tetapi media ini memiliki peran melengkapi dan mempercepat tercapainya tujuan belajar (Shank, 2008). Tentunya media schoology juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dan kelebihan dapat dijelaskan sebagai berikut Kelebihan Kekurangan
a. Mudah a. Plagiarisme
b. Murah b. Butuh Internet
c. Lengkap c. Harus Memiliki Perangkat
d. Fleksibel d. Memudahkan Kerjasama
e. Hemat Kertas e. Memudahkan Kecurangan
(Sumber : Kekurangan Dan Kelebihan E-Learning Berbasis Schoology, 2018)


2.3 E - Learning yang Ideal
Sebuah sistem informasi berupa e-learning dapat dikatakan ideal jika telah memenuhi Kualitas Informasi dan Komponnen E-Learning .


2.3.1 Kualitas Informasi
Sistem informasi yang berkualitas berhubungan dengan keandalan yang dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan dapat mengoptimalkan kinerja pengguna dengan kriteria di antaranya kemudahan penggunaan, kecepatan akses, keandalan sistem, dan fleksibilitas terhadap perubahan - perubahan yang diperlukan. Sistem informasi yang berkualitas ditunjukkan juga dengan kulaitas informasi yang menjadi output dari sistem tersebut. Sebuah sistem informasi yang
berkualitas dapat menghasilkan informasi yang baik dan berguna bagi penggunanya, Surya (2017: 25) Kristano (2018: 12) menjelaskan bahwa "Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi, dan relevansi informasi terhadap kebutuhan".
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi dalam sebuah sistem dapat dilihat dari kecepatan, fleksibilitas, kemudahan, keakuratan, dan relevansi.


2.3.2 Komponen E - Learning
Menurut Fee (2009) Komponen e-learning adalah hal - hal yang dibutuhkan sebuah e-learning agar dapat berfungi dengan baik. Komponen e- learning terdiri dari desain pembelajaran, teknologi, dan konten.
a. Teknologi
Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas, serta kemampuan organisasi produksi yang dikelola secara sistematik dan efektif. Dalam komponen e-learning, teknologi yang digunakan berupa:
1) Lingkungan belajar maya
2) Perangkat authoring
3) Perangkat kolaboratif
4) Perangkat asesmen
5) Software khusus
b. Konten
Konten adalah bahan ajar yang ada dalam sistem yang disebut dengan Learning Management System. Pengelola pendidikan harus memfasilitasi fitur- fitur yang dapat memudahkan para siswa dalam mendapatkan konten tersebut.

Fitur - fitur itu terdiri dari:
1) Fitur Proses Pembelajaran
Meliputi daftar mata pelajaran, silabus mata pelajaran, materi mata pelajaran, daftar referensi, dan kelengkapan lainnya.


2) Fitur Diskusi dan Komunikasi
Live Chat sebagai tempat untuk berkomunikasi, forum diskusi, fitur pengumuman, fitur sharing file (upload maupun download materi), mailing list, dan lain sebagainya
3) Fitur Tugas dan Ujian
Fitur ini berisi ujian online yaitu ujian tengah semester maupun ujian akhir, kuis, tugas mandiri, nilai, dan lain sebagainya.
c. Desain Pembelajaran
Menetapkan metode pembelajaran yang optimal guna memperoleh hasil yang diinginkan. Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa agar e-learning dapat bekerja dengan baik diperlukan teknologi yang didukung dengan perangkat yang memadai, konten yang didukung dengan kelengkapan fitur, dan desain pembelajaran yang didukung dengan metode pembelajaran.


2.4 Kondisi E-Learning SMP Lasbchool Jakarta Pada Saat Ini

Pada subbab 2.3, telah dijelaskan bahwa sebuah e-learning harus memenuhi kualitas informasi dan komponen e-learning agar dapat berfungsi dengan baik. Pada saat ini, masih ada beberapa kepeerluan yang harus dipenuhi E- learning SMP Labschool agar dapat berfungsi dengan baik.

2.4.1 Ketidakakuratan Informasi/Data
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap suatu kasus, terdapat perbedaan antara nilai e-learning dengan nilai di rapor. Hal ini dikarenakan terjadinya human error dengan adanya kesalahan input nilai oleh pengajar. Tentu ini menandakan adanya ketidakakuratan data antara nilai rapot dengan nilai e-learning SMP Labschool Jakarta


2.4.2 Kurangnya Pemanfaatan Fitur
Menurut Pak Abdul Fathir Faruqi, S.Pd., banyak fitur yang telah tersedia di e-learning SMP Labshcool Jakarta yang kurang dimanfaatkan karena kurangnya waktu para guru. Berikut beberapa fitur yang belum dimanfaatkan:

a. Silabus Mata Pelajaran
Pemanfaatan fitur ini dapat memperjelas apa yang akan dipelajari oleh siswa dalam jangka waktu tertentu.
b. Materi Mata Pelajaran
Pemanfaatan fitur ini dapat memperjelas materi pelajaran yang telah disampaikan di sekolah.
c. File Sharing
Pemanfaatan fitur ini dapat mempermuadah murid untuk mengakses file dari guru karena sudah terkumpul dalam e-learning SMP Labschool Jakarta.
d. Forum Disukusi
Fitur ini sudah sering disediakan oleh guru, namun seringkali forum ini tidak dimanfaatkan oleh para siswa untuk berdiskusi. Menurut seorang murid kelas 8 SMP Labscchool Jakarta, forum ini dapat ditingkatkan dengan adanya penambahan Live Chat.
e. Menu
Banyak sekali pilihan menu pada tampilan e-learning SMP Labschool Jakarta, namun hanya beberapa saja yang memiliki isi. Masih banyak menu yang ketika di klik hanya menampilkan halaman kosong Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 masalah pokok pada e learning SMP Labschool Jakarta yaitu ketiakakuratan data dan kurangnya pemanfaatan fitur.


2.5 Optimalisasi E-Learning SMP Labschool Jakarta
Optimalisasi e-learning SMP Labschool Jakarta berarti melakukan peningkatan, perbaikan, atau pengembangan terhadap e-learning SMP Labschool Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang tertera pada subbab sebelumnya.


2.5.1 Integrasi Sistem
Idris dan Delvika (2014: 15) menyatakan bahwa sistem informasi terintegerasi adalah sebuah sistem informasi yang memungkinkan organisasi mengintegerasikan proses bisnis yang dimiliki.

Penyediaan sistem informasi yang dilakukan di lingkungan pendidikan sering terbagi ke dalam beberapa sistem yang tidak saling terhubung. Keadaan tersebut menimbulkan kendala dalam memberikan layanan kepada siswa maupun pengajar. Sebagai contoh, system sebagai media kegiatan belajar online tidak terhubung ke dalam sistem perekaman data akademik siswa sehingga sering kali pengajar harus melakukan input ulang nilai akademik dari sistem e-learning ke dalam sistem perekaman data akademik.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi sistem adalah penguhubungan antara beberapa sistem. Integrasi sistem ini dapat dimanfaatkan untuk menguhubungkan sistem e-learning SMP Labschool Jakarta dengan system data akademik siswa. Hal ini dapat digunakan agar guru tidak harus memasukkan nilai ke dalam data akdemik siswa secara manual. Hal ini juga sangat bermanfaat untuk mengurangi human error dalam data akademik siswa tersebut. Namun, memang ada beberapa kendala untuk menggunakan integrasi sistem, antara lain :

a. Menurut Pak Abdul Fathir Faruqi, S.Pd., e-learning SMP Labschool
Jakarta belum terintegrasi dengan sistem penilaian dan guru masih harus memasukkan nilai secara manual
b. Integrasi sistem ini hanya akan bekerja efisien jika tugas dan ujian
dilakukan melalui sistem e-learning Untuk mengatasi masalah pertama, dibutuhkan sebuah struktur integrasi sistem yang kurang lebih seperti pada gambar di atas. Menurut Bernadhi (2016:
182) struktur ini merupakan struktur yang paling efektif dibandingkan dengan struktur sistem integrasi lainnya. Dalam struktur ini, sistem e-learning dihubungkan dengan sistem data base menggunakan sebuah aplikasi jembatan. Permasalahan dua tidak dapat diselesaikan secara teknis. Penyelasaian terhadap masalah ini adalah melalui pembiasaan penggunaan modul - modul e - learning oleh siswa maupun oleh guru. Dengan begitu, tugas dan ujian melalui e - learning akan menjadi sebuah kebiasaan sehari -hari.

2.5.2 Pemanfaatan Fitur
Pemanfaatan fitur pada e-learning SMP Labschool Jakarta merupakan aspek yang sangat penting dalam meningktakan kinerja e-learning SMP Labschool Jakarta. Menurut Pak Abdul Fathir Faruqi, S.Pd., kurangnya pemanfaatan e- learning SMP Labschool Jakarta diakibatkan karena kurangnya waktu para guru. Padahal, pemanfaatan fitur ini memiliki banyak sekali manfaat bagi para siswa maupun bagi para guru. Manfaat tersebut antra lain
a. Efisien
Walau pada awalnya pemaanfaatan e-learning dapat memakan waktu tambahan bagi guru, namun hal ini pasti akan terbayar. Dengan e-learning guru tidak lagi perlu mengoreksi hasil kerja murid secara manual. Selain itu, guru juga dapat menyampaikan materi secara lebih efisien melalui e-learnin .
b. Fleksibel
Siswa dan guru dapat mengakses materi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja melalui e-learning. Ini sangat bermanfaat bagi para guru dan siswa yang sedang tidak berada di sekolah.
c. Kemudahan
Penggunaan dan pemanfaatan e-lerning tentu akan memberikan banyak kemudahan kepada guru maupun kepada siswa. Berikut adalah bagan optimalisasai struktur menu pada e-learning SMP
Labschool Jakarta.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
E-learning merupakan pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam idang pendidikan. E-learning harus memenuhi Komponen E-learning dan Kualitas Informasi agar dapat bekerja dengan baik. E-learning SMP Labschool Jakarta belum memenuhi kebutuhan - kebut/uhan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan terhadap sistem e- learning SMP Labschool Jakarta. Salah satu caranya adalah dengan melakukan integrasi sistem dan pemanfaatan fitur.

3.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, makan penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi dan melengkapi kebutuhan -kebutuhan yang diperlukan sistem e-learning SMP Labschool Jakarta.
2. Untuk Guru
Guru diharapkan lebih memanfaatkan e-learning dalam kegiatan mengajar dan memantau perkembangan akademis siswa.
3. Untuk Siswa
Siswa diharapkan lebih memanfaatkan dan juga lebih aktif dalam menggunakan e-learning SMP Labschool Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun