Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lupa nama, ingat bacaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Covid-19 dan Kisah Fadil Penerima Beasiswa di Kota Wuhan

6 Mei 2020   23:18 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian setelah menyelesaikan proses mengajarnya di Poltekpel Malahayati, ia mengapply lagi beasiswa untuk mengambil gelar Doktornya di Kota Wuhan juga, kota yang sama ketika dirinya menempuh pendidikan S2. "Karena sudah berpengalaman alhamdulillah lulus S3 di kampus yang sama dengan jurusan yang sama, mulai kuliah Agustus 2019 sampai dengan 2022," kata dia.

Persiapan Fadil kuliah di China

Teks foto : Fadil saat di wuhan, Istimewa
Teks foto : Fadil saat di wuhan, Istimewa

Terkait persiapan beasiswa ke China, kata Fadil, setiap mahasiswa yang ingin kuliah ke luar negri pasti ada persiapan seperti tes toefl dan melatih public speaking.

Biaya hidup Fadil di China ditanggung Pemerintah China

Teks foto : mata uang yuan, Istimewa
Teks foto : mata uang yuan, Istimewa

Beasiswa tersebut didapatkan Fadil dari Pemerintah China, China Goverment Scholarships (CGS). Semuanya diberikan oleh Pemerintah China, untuk setiap tahun ada beberapa slot untuk mahasiswa dari beberapa negara. "Itu semua sudah ditanggung mulai dari biaya kuliah, uang asrama, asuransi, dan biaya hidup sehari hari untuk bulanan," tambahnya.

Untuk biaya hidup beasiswa pemerintah China, S1 sampai S3, jumlahnya pun berbeda-beda, S1 2.500 RMB (Rp5 juta), S2 3 ribu RMB (Rp6 juta), dan S3 3.500 RMB (Rp7 juta).

Jumlah tersebut cukup untuk menabung setengah dan setengahnya lagi untuk biaya hidup. Selama di China dirinya tidak pernah kerja, karena sudah menjadi aturan di negara tersebut tidak boleh bekerja bagi mahasiswa inrasional yang dapat beasiswa,"jika ketauan akan di deportasi," tutur Fadil.

Mimpi Fadil untuk Aceh

Teks foto : Mesjid Raya Baiturrahman, TheJakartaPost
Teks foto : Mesjid Raya Baiturrahman, TheJakartaPost

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun