Mohon tunggu...
Ulil Lala
Ulil Lala Mohon Tunggu... Administrasi - Deus Providebit - dreaming, working, praying

Bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Batal Belajar Tatap Muka dan Kembali WFH

28 Mei 2021   08:06 Diperbarui: 28 Mei 2021   08:08 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas kosong | Dok. Pri


Ujian sekolah untuk siswa kelas XII sudah dilaksanakan dengan sistem online, namun siswa tetap datang, supaya bisa difasilitasi dengan komputer dan sinyal yang kuat melalui sambungan LAN.


Begitupun kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk kelas XI yang dilakukan online via zoom dengan pihak dari dunia usaha/industri (DU/DI) di sekolah juga sudah terselenggara dengan baik.


Satu lagi kegiatan penyiapan lulusan yang siap kerja dengan memberikan ketrampilan berupa softskill oleh pihak yang diakui BNSP dilakukan secara tatap muka disekolah pun berhasil dilaksanakan dengan baik.


Semua itu terselenggara atas kerjasama seluruh pihak dari sekolah, khususnya tim SATGAS COVID sekolah.


Menjelang libur lebaran kemarin dan larangan mudik pemantauan terhadap pegawai sekolah juga terus dilakukan.


Pada pertengan libur, seluruh pegawai diminta untuk share lokasi melalui WA grup. Bukan bermaksud mengusik privasi pribadi ingin tahu keberadaannya dimana, namun ini sudah menjadi semacam kesepakatan untuk saling peduli dan menjaga satu sama lain menjelang masuk kerja nantinya dengan taat aturan tidak mudik atau melakukan perjalanan lintas kota/daerah.


Ketakutan sejumlah pihak, tentang varian baru virus corona dari India, zona kota yang tetap menunjukan warna merah tanpa ada perubahan sama sekali, terpaparnya orang-orang yang dikenal dengan domisili tak jauh dari lokasi kerja dan aktivitas siswa yang tak diketahui menjadi alasan kuat untuk tetap memberlakukan prokes dengan ketat dan membatalkan ujian semester siswa kelas XI dan X dengan tatap muka.


Keputusan ini diambil setelah diketahui secara resmi bahwa ada dua orang tenaga pendidik dan satu orang tenaga kependidikan dinyatakan positif COVID.


Adanya kejadian ini membuat beberapa sekolah memberlakukan kembali Work From Home (WFH) untuk sebagian besar pegawai. Sekaligus hal inilah yang memicu pembatalan wacana untuk membuka kembali sekolah pada tahun ajaran baru nanti.

Guru melakukan aktivitas daring di luar kelas, karena keterbatasan ruang. | Dok. Pri
Guru melakukan aktivitas daring di luar kelas, karena keterbatasan ruang. | Dok. Pri
Periode pemberlakuan WFH ini memang singkat bila dibandingkan apada awal mula virus ini meledak di Indonesia. WFH hampir dilakukan sepanjang semester genap.


Sampai saat ini Palembang masih menjadi kota dengan zona merah meriah bukan lagi merah merona. Dari pendapat beberapa masyarakat, disimpulkan :


1. Pembatasan aktivitas (kerja) akan membatasi penghasilan bagi pedagang dipasar dan pusat perbelanjaan. Pasar satu-satunya tempat yang tak pernah tutup atau sepi pengunjung sepanjang tahun tanpa peduli COVID.


2. Kesadaran bahaya virus yang masih dianggap enteng, bahkan ada yang tidak percaya dan bersikap acuh tak acuh. Anggapan berita COVID hanya dibesar-besarkan saja.


3. Lewat satu tahun, manusia mulai menyesuaikan diri dan menerima corona sebagai bagian dari hidup. Hidup terus berjalan, jadi usaha juga tidak bisa berhenti terus.


4. Vaksin yang sudah diterima dua kali, dianggap sudah menyelesaikan masalah. Merasa bebas dan aman sehingga bertindak ceroboh.


5. Kejenuhan, bosan dengan keterbatasan ruang gerak dan usaha. Satu tahun lebih hanya tinggal di rumah, tidak pernah lagi melihat dunia luar dan bersosialisasi.


Bagi dunia pendidikan sendiri yang sudah satu tahun ajaran ini melakukan pembelajaran online juga merasakan dampak yang cukup signifikan.


Pada pendidikan dasar Paud, TK dan SD adanya penurunan siswa yang masuk, karena orang tua  memilih menunda memasukan anak-anaknya sekolah, jika sekolah masih melakukan sistem pendidikan daring.


Sejujurnya, pendidikan daring belum begitu memberikan makna peningkatan prestasi khusus pada siswa tingkat dasar, sedang pada tingkat menengah, kompetensi siswa terkait pembelajaran praktek menjadi terhalang dan dampaknya juga penurunan kompetensi siswa itu sendiri.


Pagi karyawati swasta seperti saya, dampak yang terasa adalah penurunan penghasilan yang sangat tajam.


Berharap dunia pendidikan bisa kembali seperti dahulu, tempat ilmu dibagikan, belajar bersosialisasi, berorganisasi, praktek dan semua yang dibutuhkan untuk masa depan peserta didik.


Salam sehat selalu Saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun