Mohon tunggu...
Ulil Hidayati
Ulil Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Komunikasi Kebijakan dalam Pengelolaan Bank Sampah di Srayan Makarya Purwokerto

17 April 2024   09:20 Diperbarui: 17 April 2024   16:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penanganan masalah sampah seharusnya menjadi fokus utama bagi pemerintah. Salah satu tugas pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah adalah dengan menetapkan regulasi terkait pengelolaan sampah dan kebersihan. Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan terbesar bagi beberapa daerah, termasuk Kabupaten Banyumas. Akumulasi sampah yang tidak ditangani dengan baik bisa mengakibatkan konsekuensi yang merugikan bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah merupakan tantangan besar di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Banyumas. Jika tidak dikelola dengan baik, tumpukan sampah dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Di Banyumas, pengelolaan sampah menghadapi beberapa kendala administratif. Pertama, potensi masyarakat yang besar belum dimanfaatkan secara efektif untuk program persampahan. Kedua, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih kurang, terutama dalam membuang sampah pada tempatnya. Ketiga, anggapan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab pemerintah daerah. Keempat, keterbatasan lahan untuk pengolahan teknis, seperti penutupan lahan dan keterbatasan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kelima, minimnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Melihat permasalahan tersebut, masyarakat kelurahan Bobosan melaksanakan kegiatan swadaya masyarakat dan mencanangkan program bank sampah. Pendiriannya didasari keprihatinan terhadap program pemilahan sampah untuk rumah tangga yang tidak selesai sesuai dengan rencana. Inisiatif Bank Sampah Srayan Makarya merupakan wujud kolaborasi antara masyarakat di bawah kepemimpinan Bapak Supriyanto. Dimulai pada tahun 2016, program ini kemudian merintis pembangunan fasilitas tempat pada tahun 2019 yang berdiri di atas tanah yang dipinjamkan secara khusus oleh pemiliknya kepada masyarakat dan anggota pengelola.

Bank sampah merupakan salah satu perwujudan (reduce, reuse, recycle) dan juga dapat digambarkan sebagai implementasi 3R yang dikelola di tingkat masyarakat atau umum. Prinsip bank sampah adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang sampah agar masyarakat nantinya dapat memilahnya dengan baik. Bank Sampah Srayan Makarya merupakan lembaga yang mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah kolektif dengan tujuan mendorong partisipasi aktif masyarakat atau anggotanya dalam pengelolaan sampah. Melalui kegiatan ini, sampah yang memiliki nilai ekonomi bagi pengepul dikumpulkan, dipisahkan, dan didistribusikan oleh bank sampah.

Bank Sampah bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah dengan menerima setoran sampah dan memberikan imbalan berupa uang, sehingga memperlihatkan bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan. Kabupaten Banyumas mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar dan menghasilkan sampah yang signifikan setiap harinya. Namun, sebagian besar sampah tersebut masih dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa melalui proses pengolahan yang baik. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah, yang tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga menimbulkan potensi kerugian ekonomi.

Bank Sampah Srayan Makarya hadir sebagai upaya mengubah paradigma pengelolaan sampah di Banyumas. Bank Sampah Srayan Makarya merupakan lembaga yang bertujuan untuk mengelola dan memanfaatkan sampah secara efektif dengan partisipasi masyarakat. Melalui Bank Sampah, masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam pengumpulan, pemilahan dan daur ulang sampah. Salah satu keunggulan Bank Sampah Srayan Makarya adalah konsepnya yang menciptakan insentif bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Dengan sistem imbalan atau hadiah, bank sampah mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan pengelolaan sampah dan meningkatkan partisipasi dalam program pengumpulan sampah. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, namun juga membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Tujuan dari strategi komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain agar menerima ide-ide kita, memperkuat hubungan antarpersonal, serta membentuk koneksi dengan lingkungan sekitar seperti kelompok, organisasi, dan masyarakat.

Pengelolaan bank sampah di Srayan Makarya Purwokerto bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mendorong pemanfaatan sampah dengan lebih baik. Pengelolaan bank sampah ini melibatkan strategi komunikasi kebijakan. Tujuan dari strategi komunikasi ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang kebijakan dan program pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengelolaan bank sampah. 

Dalam artikel ini, kami akan mengkaji strategi komunikasi kebijakan dalam pengelolaan bank sampah di Srayan Makarya Purwokerto. Strategi komunikasi kebijakan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program yang ditawarkan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengelolaan bank sampah. Hal ini penting untuk mengurangi pengkhianatan dan eksploitasi yang sia-sia.

Strategi komunikasi kebijakan pengelolaan bank sampah di Srayan Makarya Purwokerto dapat dilaksanakan melalui berbagai media seperti; 

Media Sosial: Media sosial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai kebijakan dan program terkait pengelolaan bank sampah. Pihak berwenang dapat menggunakan akun media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai kebijakan dan program yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun