Mohon tunggu...
uli lando
uli lando Mohon Tunggu... Administrasi - worker

mahasiswa kota bandung

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akomodasi Suporter Timnas U-19 di Myanmar! Peluang Maskapai Penerbangan Nasional

21 Oktober 2013   21:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:12 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menyimak artikel saya sebelumnya, yang berjudul  Prediksi Matchday AFC U-19 Myanmar dan Hari Bersejarah Timnas Indonesia. Dalam kesempatan ini, izinkanlah untuk menyampaikan apresiasi atas kelolosan Timnas U-19 ke Piala Asia tahun 2014. Evan Dimas dkk telah membuktikan kemampuannya dengan mencetak hattrick saat melawan Korea Selatan, dengan skor akhir 3-2. Selanjutnya, akan bertanding di Myanmar 5-22 Oktober 2014.

Adapun target besar yang dibawa Coach Indra Syafri adalah dengan membawa Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Selandia Baru pada tahun 2015. Minimal dengan menembus babak semifinal, maka secara otomatis Timnas U-19 akan lolos ke turnamen dua tahunan tersebut. Untuk mencapai mimpi besar tersebut, Indra Syafri telah menerapkan sejumlah peraturan yang ditaati oleh tim. Sejumlah peraturan itu, antara lain untuk selalu menjaga kebugaran saat tidak latihan, melarang pemain bermain untuk klub, melarang pemain untuk menerima tawaran iklan secara pribadi, serta melarang pemain untuk menghadiri acara-acara televisi yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas Myanmar sebagai tuan rumah Piala Asia ditinjau dari sisi geografis dan kemudahan akses bagi calon suporter Indonesia menuju negara tersebut

Myanmar merupakan negara yang terletak di ujung barat daya ASEAN. Artinya, dibanding negara-negara Asia Tenggara yang lain, negara ini memiliki jarak terjauh dari Indonesia yang berada di sebelah tenggara ASEAN. Perlu diketahui, untuk menuju negara Junta Militer tersebut diperlukan penerbangan dengan waktu sekitar 4 jam apabila penerbangan tersebut tidak disertai dengan transit.

Namun, saat ini tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta menuju Myanmar. Misalnya, apabila ingin bepergian dari Jakarta menuju bandara di kota Yangoon, Myanmar maka kita harus melalui negara transit, diantaranya melalui bandara Singapura atau bandara Kualalumpur. Alias membutuhkan lebih waktu lebih dari 4 jam bila harus transit. Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Yangon_International_Airport

Sejak tanggal 1 Juni 2012, Myanmar baru memberlakukan visa on-arrival bagi warga negara Indonesia. Artinya, dengan menunjukkan paspor dan membayar sejumlah uang kepada pihak imigrasi, suporter dari Indonesia dapat memasuki negara yang mempunyai julukan "The Golden Land" tersebut. Hal ini tentunya tidak dapat kita permasalahan, karena hal ini merupakan kebijakan dari internal pemerintah negara Myanmar. Adapun kebijakan kemudahan visa tersebut diberikan kepada warga asing sejak membaiknya keamanan dalam negeri Myanmar setelah tragedi konflik antara Junta Militer dengan rakyatnya yang telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Oleh karena itu, hal ini merupakan patut disyukuri bagi calon suporter Indonesia yang akan mendukung timnas U-19 di Myanmar tahun depan.

Setelah melakukan kajian dari permasalahan di atas, saya pun melakukan usul kepada maskapai penerbangan Indonesia.

Agar pemilik maskapai mulai terpikirkan untuk mengurus perizinan ke pemerintah setempat, untuk mengadakan penerbangan seasonal pulang pergi Indonesia-Myanmar saat turnamen AFC U-19 bergulir tahun depan. Adapun 2 rute penerbangan yang saya usulkan Jakarta-Yangoon dan Surabaya-Yangoon, mengingat Jawa Timur juga mempunyai banyak suporter fanatik yang sering menonton di luar negeri, baik di Liga Champions Asia maupun Timnas Indonesia . Masalah perizinan maskapai penerbangan tentu bukan hal yang relatif sulit bukan, apalagi hal ini menyangkut reputasi Myanmar sebagai tuan rumah Piala Asia U-19, yang mana suporter sepakbola dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia dimana akan berdatangan ke stadion tempat penyelenggaraan turnamen ini. Tentu saja dengan kedatangan sejumlah suporter fanatik dari Indonesia, Myanmar akan mendapat sejumlah keuntungan dari penambahan devisa.

Untuk selanjutnya, tentu saja pemerintah Myanmar berharap akan ada penerbangan Jakarta-Yangoon secara permanen untuk memajukan pariwisata di negaranya. Tentunya hal ini merupakan peluang besar bagi maskapai penerbangan dalam negeri, diantaranya Garuda Indonesia dan Lion Air untuk mewujudkan penerbangan permanen tersebut.

Adapun penerbangan yang saya sarankan adalah penerbangan pulang pergi Jakarta/Surabaya - Yangoon. Banyak masyarakat yang sibuk dengan kegiatannya sehari-hari dimana mereka tidak memiliki waktu untuk sekadar bermalam di negara tersebut.  Dengan menggunakan paket spesial khusus AFC U-19, dimana ongkos pesawat PP tersebut sudah termasuk tiket masuk stadion, calon suporter Indonesia yang akan menonton langsung ke Myanmar tidak perlu berpusing-pusing lagi setelah sampai di bandara, melainkan bersama rombongan sesampainya di bandara akan diantar dengan bis menuju stadion. Calon suporter Indonesia yang akan hadir pun akan banyak, terlebih bila salah satu pertandingan akan diadakan di akhir pekan.  Contohnya, saat final AFF Suzuki Cup 2010 leg-1 Malaysia vs Indonesia di Bukit Jalil, Kualalumpur. Saat itu maskapai Garuda Indonesia mengadakan paket penerbangan pulang pergi khusus suporter Indonesia. Berangkat dari Indonesia siang dan kembali ke Indonesia saat tengah malam.

Inti dari artikel ini, adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun