Berita penusukan Syekh Ali Jabr hari-hari ini begitu ramai terpampang di beberapa media, mulai dari media cetak,TV nasional sampai ke media online. Berita ini pun tersebar sangat cepat di beberapa media online mainstream dan status akun pribadi pengguna media sosial. Sehingga video penusukan tersebut tidak bisa dibendung lagi karena sudah tersebar kemana-kemana.Â
Dalam video tersebut, Syaikh Ali Jaber sedang mengisi safari dakwah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, pada hari Minggu, 13/9/2020. Entah kenapa dan alasanya apa, tiba- tiba saja muncul anak remaja umuran 24 tahun langsung menyerang sang Syekh tersebut.Â
Beruntung pisau yang digunakan pelaku ini patah ketika nusuk lengan atas tangan kanan Guru besar Al Quran ini. Akan tetapi tetap saja, Beliau Syekh Ali Jaber terluka pada lengan tangan kanan bagian atas, sehingga panitia dan pengunjung pun langsung cepat tanggap dan membawa Syekh ke rumah sakit terdekat di daerah Bandar Lampung.Â
Dalam video itu pula, terlihat Syekh Ali Jaber yang sempat melarang dan menahan massa untuk tidak menyakiti si pelaku. Beliau merasa kasihan terhadap pelaku, walaupun dirinya kena tusukan pisau pelaku.Â
Subhanallah, begitu indah hati dan akhlak Syekh Ali Jaber ini, benar- benar akhlak ahli Quran. Semoga kita semua bisa meniru akhlak dan ketulusan hati beliau.Amin !
Akan tetapi, berita ini dengan cepat pula sampai ke Arab Saudi dan disiarkan lewat TV Nasional negara tersebut. Dalam potongan video yang berdurasi hanya  2;36 menit, presenter berita dengan bahasa arab fasihnya menjelaskan kronologi peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber. Termasuk pula dijelaskan absurdnya motiv pelaku dan cepat tanggapnya orang-orang yang hadir pada pengajian tersebut, bisa dilihat pada menit 1;11.Â
Berita yang disiarkan oleh BBC News ini pun menjelaskan bahwa Syekh Ali Jaber akhirnya juga dibawa ke rumah sakit kota Lampung, bisa dilihat pada menit 1;21 .
Dengan adanya penyiaran berita penusukan Syekh Ali Jaber oleh media TV Nasional Arab Saudi membuat berita ini tersebar lebih luas dan terang benderang. Dan bisa juga mencoreng nama baik bangsa kita. Padahal insident ini dilakukan oleh pelaku yang katanya mengaku gila dengan motive yang tidak jelas.Â
Teriring doa, semoga insident ini tidak terulang kembali di negara kita dan di negara manapun. Dan mari kita ambil hikmah dan pelajaran berharga atas peristiwa tersebut. Salah satunya adalah kita lebih peka untuk bersama-sama menjaga ulama kita ketika beliau lagi mengisi safari dakwah.Â
Begitu juga semoga kita lebih dewasa dan bisa menjaga nama baik bangsa kita, karena walaupun yang melakukan satu orang, ketika berita itu sudah tersebar di beberapa belahan dunia, tentu kita semua dan nama baik bangsa kita pun kena getahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H