Seringkan ya dengar quote "time is money", menggambarkan situasi dimana orang rela mengeluarkan uang lebih demi mengejar waktu dan aku pernah ada pada fase itu ketika aku sudah memiliki anak.
Aku bekerja di kawasan Sudirman dengan jam kerja nine to six, which is nggak pernah bisa pulang teng go! Sedih aja rasanya ketika berangkat pagi buta mata anak belum 100% terbuka menatapku, eh giliran pulang kerja anak sudah terlelap, mana tega membangunkannya.
Lantas apa yang aku lakukan? Aku menyiasati berangkat lebih lama 30 menit dari biasanya, meski 30 menit saja namun itu mampu mengubah keadaan, mata anakku sudah 100% terbuka, sudah tidak mengantuk dan begitu juga ketika pulang dia belum di fase terlelap.
Nggak telat ngantor? Alhamdulillah tidak, namun pengorbananku adalah biaya transportasi, paling minim 100 ribu sehari dan itu jelas menguras gaji, ibarat kata gaji habis buat ongkos!
Membeli Waktu dengan Ongkos Harian 95 Ribu: Worth It Nggak, Sih?
Well! Pernah nggak sih kamu merasa gaji bulananmu habis begitu saja tanpa terasa, padahal makan di rumah, nongkrong jarang, tapi akhir bulan tetap megap-megap? Mungkin nasib kita sama, gaji habis buat ongkos hihihi.
Bertahun-tahun lamanya aku mengandalkan transportasi umum. Nggak cuma satu moda, tapi tiga!
Pertama setiap pagi dari rumah aku naik motor lalu parkir di tempat penitipan Rp5.000, lanjut naik omprengan Rp10.000, omprengan ini adalah kendaraan pribadi semacam nebengers dan ini turunnya sesuai rute si pemilik mobil dan biasanya aku turun di Slipi - Palmerah untuk kemudian naik ojek Rp35.000 supaya cepat sampai kantor.
Pulangnya? Ya sama. Jadi dalam sehari aku mengeluarkan Rp95.000, belum termasuk jajan sore atau beli kopi buat 'mengganjal' tenaga.
Biasanya saat otw aku jajan gorengan dan saat pulang beli minuman dingin jadi paling minim aku menghabiskan 120 ribu sehari. Ongkos ojek tergantung situasi jalanan dan promo aplikasi rerata sih 40 ribu, bahkan sebelum ada ojek online ongkos ojek bisa 45-50 ribu loh!
Mahal amat sih! Kenapa nggak gunakan moda transportasi yang lebih murah? Udah guys! aku udah coba banyak transportasi, katakanlah KRL, sayangnya rumahku jauh dari stasiun dan aku harus dua kali transit dan butuh waktu 2 jam lebih.