Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PDIP dalam Asuhan Bu Mega

7 Januari 2019   10:21 Diperbarui: 7 Januari 2019   11:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi


Dulu aku pernah menulis "Terima Kasih Ibu Mega" sebagai wujud kekagumanku kepada beliau. Aku sering mendengar ceritanya dan betapa luar biasa jiwanya. Semakin kagum ketika dengan legowo beliau memberikan kursi presiden kepada seseorang yang bukan dari 'kerajaannya' andai mau egois seperti kerjaan sebelah bisa toh, enggak papa enggak dipilih asal keluarga yang maju. 

Kok bisa  selogowo itu sih ? Karena sejak dia lahir Bapaknya sudah jadi Presiden, setiap hari dia menyaksikan betapa Bapaknya berjuang untuk Persatuan Bangsa. Bapaknya mengajarkan bahwa Indonesia ada untuk semua kalangan, semua budaya, semua agama tak ada keberpihakan. Karena itu siapapun orang yang bekerja untuk bangsa pasti disupport beliau.

Sejak aku menjadi seorang Ibu entah mengapa aku langsung memahami perjuangan seorang perempuan, banyak yang tak bisa aku ucapkan tapi mampu membuat ku menangis.


Suatu kali aku menyaksikan tayangan Mata Najwa, kebetulan bintang tamunya adalah Ibu Megawati, jauh sebelum tayangan itu aku selalu memandang kagum akan sosok beliau, karena aku tahu menjadi seorang perempuan di negri ini tak mudah. Apalagi beliau dengan segala isu yang mendampinginya maka rasanya wow beliau bisa sampai pada saat ini.

Dalam tayangan itu aku melihat sesekali matanya berkaca-kaca namun sekuat tenaga beliau menahannya dan aku tahu menahan tangis bagi seorang perempuan sangatlah susah, ketika perempuan mampu menangis dalam diam dan menunjukkan senyuman ke publik maka jangan pernah ragukan kekuatan yang dimilikinya.

Yup! Pantas saja beliau berada pada posisi saat ini karena semua halangan mampu disingkirkan dengan baik.

Megawati dan Pengkhianatan

Aku memang bukan ahli politik, tak terjun juga di panggung politik, namun aku tak pernah lepas dari menyaksikan panggung drama politik karena aku selalu ada dalam lingkaran luarnya. Sebelum menjadi PDIP, dulu aku pernah mengenal seorang yang sangat dekat dengan Ibu Megawati, darinya aku tahu betapa Ibu Megawati begitu memiliki hati yang luas dan baik selayaknya Ibu.

Darinya pula aku tahu betapa pasangan Megawati-Taufik Kiemas adalah orang tua yang baik bagi banyak orang dan darinya pula aku tahu saat itu mereka bersiap mengkhianati Ibu Megawati.

Pyaaarrr! Akhirnya PDI pecah, orang yang dipercaya tadi menusuk Ibu Mega dari depan dengan lantang dia bercerita bagaimana mereka dengan mudah menelikung, yah hal itu bisa terjadi hanya karena Megawati punya hati yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun