Mau dibilang tidak menipu, nyatanya sudah ada yang merasa tertipu.
Mau dikatakan ada itikad baik, nyatanya menghapus jejaknya.
Bukan aku yang mengalami, tetapi adalah seorang teman yang tepatnya sudah dianggap sebagai adik. Pekerjaan suaminya jauh dirantau, pulang melepas rindu dengan orang tua hanya didapat setahun sekali. Tabungan bisa jadi tersedot untuk acara mudik-balik tahun ini.
Beberapa kali memang meminta carikan promo tiket murah, aku pribadi alhamdulillah tidak pernah mencari tiket jauh-jauh hari karena memang sudah dilabel mahal disetiap tanggal menuju hari lebaran, sehingga tipsku untuk mendapat tiket murah adalah hunting disaat weekday dua minggu sebelum hari besar, biasanya sih dapat tiket promo, entah first flight or last flight yang penting pas dikantong.
Dan kabar gembira disampaikannya padaku, bahwa untuk kepulangan lebaran kali ini PP didapatnya dengan harga hanya 6 juta saja, wuiihhh keren euuuiii, ya udah ambil saja saranku, jangan buang-buang waktu. Dan sebuah aroma tak sedap disampaikannya bahwa dengan alasan ini tiket promo maka kode tiket tak bisa didapat saat itu juga (padahal sudah bayar lunas) "ini beda dengan tiket biasanya", dan lalu ternyata rencana berubah, pulang lebaran sepertinya akan dibatalkan dan mencoba untuk menawarkan tiketnya kepada orang lain, tentu saja ada yang bersedia.
Lalu dihubungilah seorang yang dikenal sebagai agen sang travel "oh iya bisa kok kita ubah data penumpangnya, asal tambah biayanya 1 juta". Lalu ditransferlah 1 juta dan lagi kode tiket belum bisa didapat dan akhirnya si adek ini menghubungiku. Setahuku yah mana bisa diubah data, yang ada juga pakai calo saja jual tiket kita di bandara.
Dari tulisan Kak Dame ini lah aku menginformasikan bahwa sudah jelas kalian di tipu dek. Tapi karena merasa kenal dengan yang memesan tiket maka jauh-jauh dibuang dari kepalanya bahwa dia tertipu.
Akhirnya aku menghubungi Kak Dame dari akun twitternya, menurutnya dia memesan melalui seorang teman ke agen NAZ Travel atas nama Sdri Hani, dan Hani merasa ditipu juga oleh NAZ Travel, bahkan ada beberapa paket liburan yang sudah dibayarkan Hani namun dibatalkan NAZ. Singkat cerita Kak Dame bisa mendapatkan penggantian pembelian tiket dengan cara dicicil oleh agen bernama Hani, sedangkan NAZ Travel kemana? Tetiba semua akunnya raib, web tertutup dan telepon tak bisa dihubungi.
Dan suatu siang aku mendapat sebuah mention di twitter bahwa benar NAZ Travel merupakan sebuah Modus Penipuan, meski tak 100% menipu, jadi di tahap awal memang benar melakukan beberapa penerbangan, ambil kepercayaan beberapa agen perjalanan dan lalu menipunya. Dari mention Kak dame diketahui bahwa sudah sejak tahun 2012 NAZ Travel dengan Owner Ryan menjadi DPO dan dari link tulisan itu sudah banyak korban yang kena, bahkan nyaris sampai 2 M, oh Nooooooooooooo...
Sampai tulisan ini tayang, maka belum ada kelanjutan untuk tiket adek saya, entah akan dibayarkan temannya yang kontak dengan Hani (belum diketahui apakah Hani ini sama dengan Hani pada kasus Kak Dame) atau bagaimana penyelesaiannya.