Mohon tunggu...
Ulfi Muhammad Fahri Akbar
Ulfi Muhammad Fahri Akbar Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Aku suka nulis di mana saja. Mencari wawasan dan pengetahuan dunia luar adalah sebuah kesenangan bagi diriku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Salah Siapa? Renungan untuk Gen Z Menghadapi Tantangan Sosial dan Moral

2 Juni 2025   23:00 Diperbarui: 3 Juni 2025   22:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekumpulan anak muda Gen Z. SC: Pinterest

Gen Z saat ini sedang berada di masa-masa dewasanya. Anak muda yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini mengalami masa pubertas yang lebih cepat di banding generasi sebelum mereka. Anak SD kelas 6 sudah mengalami masa haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki. Terlebih di zaman sekarang ini, anak SD sedikit banyak sudah mengetahuai apa yang belum waktunya mereka ketahui, dan juga melakukan apa yang belum waktunya mereka lakukan.

Generasi milenial yang mana generasi ibu bapak dari generasi Z saja semasa anak-anaknya saja hanya bisa belajar dan bermain sesuai kesenangan mereka. Rata-rata dari generasi tersebut masa pubertas nya lebih lambat, yaitu sekitar jenjang SMP atau SMA. Generasi Z ini pula hidup di sebuah zaman yang telah berkembang dalan bidang teknologi. Digitalisasi yang memengaruhi mereka dalam belajar maupun bergaul dengan masyarakat. Generasi Milenial memiliki gaya hidup yang displin dan juga lebih memilih mencari uang dari pada menngabiskannya. Beda hal dengan generasi Z yang memiliki gaya hidup yang lebih bergantung pada teknologi dan juga lebih memilih banyak menghabiskan uang nya.

Tahun 2025, adalah masa dimana gen Z sudah bisa memikirkan masa depannya. Tahun ini adalah tahun yang seharusnya membuat gen Z harus berpikir dengan kehidupannya kelak saat sudah tua. Entah itu dari pendidikan, sosial dengan masyarakat, pergaulan dengan teman dan masih banyak lagi. Lebih penting lagi, gen Z juga harus berpikir dalam hal menjaga diri dalam pergaulan di luar sana.

Banyak beredar berita yang mengenaskan bagi siswa siswi gen Z, terlebih lagi masa sekarang adalah masa-masa di mana mereka sedang bersenang-senang dengan dunia mereka sendiri. Berita tersebut cukup tabu di telinga masyarakat. Berita yang ada hubunganya dengan pergaulan mereka di luar rumah dan sekolah. Pemerkosaan, perzinaan, pelecehan terhadap siswa sekolah yang lebih viral daripada prestasi, penghargaan, penghormatan bagi siswa sekarang. Salah siapa? Salah orang tua dalam mendidik? Salah seorang guru dalam pembalajaran di sekolah? Mungkin tidak.

Jangan melulu kita menyalahkan seseorang yang selalu membimbing kita. Dan jangan pula melulu menyalahkan pelaku seperti berita yang beredar. Memang korbanlah yang harus di bela, tapi apakah pantas jikalau korban itu salah patut untuk membelanya dan menyalahkan pelaku.

Boleh jadi, zaman sekarang banyak sekali anak sekolah terlebih anak perempuan yang memang dari segi penampilan nya yang sangat mencolok. Tren zaman sekarang juga banyak perempuam yang berkerudung tapi model kerudungnya disampirkan ke atas pundaknya yang mana membuat dada mereka terlihat atau berkerudung tapi rambutnya sengaja untuk di perlihatkan.

"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..." An Nur: Ayat 31

 "Berkerudung tapi telanjang" adalah istilah yang pantas di ucapkan untuk mereka. Dia Islam tapi berkerudung tidak sampai dada. Islam juga menyebutnya dengan tabarruj yaitu melebih-lebihkan dan memperlihatkan kencantikan dan keindahan tubuhnya, hukumnya di sini haram. Hal tersebut mungkin menjadi salah satu faktor pelaku melakukan hal-hal tak senonoh pada korban.

Melembutkan suara bagi perempuan, memakai pakaian hingga terlihat lekuk tubuhnya, merayu seorang laki-laki, dan semacamnya adalah termasuk bagian dari tabarruj. Hal-hal yang ada di atas membuat bangkitnya hawa nafsu seorang laki-laki. Lihat saja di aplikasi seperti tiktok, Instagram, X, dan lain sebagainya, banyak beredar video siswa siswi yang berjoget memperlihatkan lekuk tubuhya hanya demi sebuah tren yang sedang viral atau mungkin berfoto dengan bergaya yang tak senonoh dan di upload story.  

 "Maka, janganlah kamu merendahkan suara (dengan lemah lembut yang dibuat-buat) sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik." Al Ahzab: Ayat 32.

Aurat adalah sesuatu harus di tutup yang mana saat terlihat membuat diri kita malu. Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Tapi sebagian ulama berpendapat suara perempuan juga sebuah aurat. Beda hal dengan laki-laki yang auratnya hanya dari pusar hingga lutut. Kini kita telah mengetahui apa itu aurat, alangkah baiknya untuk selalu menutup dan menjaga aurat nya dari yang bukan mahram. Selayaknya anak zaman sekarang terlebih lagi gen Z terlebih lagi anak perempuan harus bisa menjaga auratnya dari laki-laki lain.

Faktor yang selanjutnya adalah pergaulan bebas di mana-mana. Sebagai gen Z yang baik, selayak bisa memilah dan memilih pergaulan mana yang patut untuk di ikuti dan prilaku mana yang patut untuk di teladani, menjaga jarak antar jenis menjadi salah satu cara untuk mencegah pergaulan bebas. KH. Muhammad Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul Alim wal Muta'allim, beliau menuliskan:

"Kesepuluh, harus meninggalkan pergaulan, karena meninggalkannya itu lebih utama dilakukan bagi pencari ilmu, apalagi bergaul dengan lawan jenis khususnya, jika terlalu banyak bermain dan sedikit menggunakan akal pikiran, karena watak dari manusia adalah banyak mencuri kesempatan (nyolongan: jawa). Bahaya dari pergaulan adalah menyia-nyiakan umur tanpa guna dan berakibat hilangnya agama, apabila bergaul bersama orang yang tidak beragama. Jika ia membutuhkan orang yang bisa menemaninya, maka orang itu harus shaleh, kuat agamanya, takut kepada Allah, wira'i, bersih hatinya, banyak berbuat kebaikan, sedikit berbuat kejelekan, memiliki harga diri yang baik, sedikit perselisihannya (tidak ngeyelan). Jika ia lupa, maka temannya mengingatkan, dan bila ia Ingat, maka dapat membantu temannya."

Dalam kitab beliau juga terdapat potongan syair dari Abu Muslim yaitu:

"Pergaulilah para periwayat ilmu, dan bersahabatlah dengan orang-orang pilihan di antara mereka, maka persahabatan dengan mereka adalah indah dan bergaul dengan mereka adalah sebuah keberuntungan."

Pergaulan itu sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena pergaulan kita menjadi lebih banyak wawasan yang belum kita ketahui, merubah prilaku kita sehari-hari, dan juga merubah sifat kita dalam bersosial di masyarakat. Di pergaulan pula beragam latar belakang orang yang ada di dalamnya, dan kita sebagai anak muda yang baik untuk bisa memilih mana seseorang yang patut untuk ditiru prilakunya dan mana seseorang yang tidak patut ditiru prilakunya.

Ilustrasi pergaulan Gen Z. SC: Pinterest
Ilustrasi pergaulan Gen Z. SC: Pinterest
Hal-hal di atas adalah perspektif dari perempuan saja, perspektif seorang lelaki juga harus bisa menjaga pandangan serta tingkah lakunya. Lelaki  yang nafsuan juga menjadi faktor kejadian yang tak senonoh. Lelaki dan perempuan yang saling berinteraksi dengan bebas melakukan apa saja, karena memang banyak orang yang tidak tahu hubungan antara lelaki dan perempuan tersebut. Maka tidak sepenuhnya berita tabu yang beredar itu adalah salah dari si pelaku atau lelaki, tapi juga dari sikap korban atau perempuan yang memang menjadi pemantik bagi pelaku untuk melakukan tindak pelecehan, pemerkosaan, perzinaan, dan masih banyak lagi.

Menurut Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Syarah Fathul Qorib nya beliau menuliskan macam-macam laki-laki memandang perempuan. Ada tujuh macam:

  • Melihatnya laki-laki walaupun ia sudah tua dan pikun terhadap perempuan lain tanpa sebab. Maka hukumnya tidak di perbolehkan

  • Melihat istri atau budak perempuannya. Hukum nya di perbolehkan melihat anggota badan selain alat kelamin.

  • Melihat pada wanita-wanita yang menjadi mahramnya, karena jalur nasab, sepersusuan, dan juga pernikahan. Hukumnya boleh.

  • Melihat pada perempuan lain karena tujuan unruk menikahinya. Hukumnya di perbolehkan, meski si calon istri tidak memperbolehkannya.

  • Melihat karena ada tujuan untuk mengobati. Hukum nya di perbolehkan melihat anggota yang di butuhkan seorang dokter sekalipun itu alat kelamin. Tetapi dengan syarat, perempuan tersebut bersama dengan mahram atau suaminya dan tuan bagi seorang budak Perempuan.

  • Melihat karena laki-laki ini menjadi seorang saksi. Hukumnya boleh, seperti melihat kelamin dalam kesaksian zina atau dalam akad jual beli. Jika sengaja melihat tapi tidak memberikan kesaksian maka ia melalukan fasik dan kesaksiannya di tolak.

  • Melihat budak karena untuk membelinya. Hukumnya boleh.

Alangkah baiknya, bagi anak perempuan untuk bisa menjaga aurat, kamaluan, dan harga dirinya seperti yang di jelaskan di atas dan juga bagi perempuan-perempuan untuk lebih sering di rumah apabila ingin keluar rumah harus izin dan pergi bersama mahram nya atau suaminya bagi yang sudah menikah, tak lupa menjaga jarak antar jenis agar tidak menimbulkan fitnah. Dan juga bagi seorang laki-laki untuk menjaga pandanganya dan menjaga tingkah lakunya, tak lupa juga selalu mengatur hawa nafsunya agar tidak mudah nafsu melihat sesuatu yang membuat bangkit nafsu seseorang.

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya." An Nur: Ayat 30.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun