Mohon tunggu...
ULAN SAPITRIYA
ULAN SAPITRIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas tanjung pura

Mahasiswa ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Penjahit Lansia yang Jasa Jahitnya Sepi Bergantung pada Bantuan Pemerintah

14 April 2024   16:05 Diperbarui: 14 April 2024   20:58 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tempat jahit pak kutjung hian/dokpri

A.Kondisi responden

Responden yang kami temui adalah seorang bapak, bernama pak Kutjung Hian. Bapak Kutjung hian sekarang  berusia 78  tahun. Bapak kutjung hian tinggal sendiri dirumah miliknya. Beliau tidak memiliki istri maupun anak. Beliau bilang dia hanya memiliki seorang keponakan yang tinggal di desa kapur.  Bapak Kutjung hian bertempat tinggal di  desa Benua Melayu Darat,kecamatan Pontianak Selatan. Beliau mendapatkan bantuan berupa pkh lansia .

Dalam hal pendidikan pak Kutjung hian hanya menamatkan pendidikan hingga jenjang sekolah dasar (sd). Dalam hal mencari nafkah,  pak Kutjung hian bekerja sebagai penjahit di tempat beliau tinggal. Namun pendapatan sebagai penjahit tidaklah menentu karena tidak setiap hari orang memakai jasa beliau. Beliau terkadang jika ada yang menjahit mendapatkan upah sebesar 20-30 ribu. Jika diperkirakan perbulan beliau hanya mendapatkan sebesar 250 ribu perbulan, itupun jika ada masyarakat sekitar yang menggunakan jasa jahitnya. Untuk pengeluaran biasanya beliau hanya digunakan untuk membeli bahan masakan dan bahan serta alat untuk menjahit. Alat menjahit yang biasanya sering dibeli pastinya adalah benang.

Untungnya pak Kutjung hian  mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah sejak pandemi covid-19 sekitar empat tahun yang lalu. Beliau mendapatkan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) untuk lansia). Bantuan tersebut sangat membantu beliau dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari jika tidak mendapatkan pelanggan menjahit. Dalam satu tahun, pak Kutjung Hian mendapatkan bantuan PKH lansia sebanyak empat kali yang disalurkan secara bertahap yaitu setiap tiga bulan sekali. Pak Kutjung Hian mendapatkan Bantuan pkh lansia  sebesar Rp 600.000 setiap tiga  bulan sekali.

Dari bantuan tersebut pak Kutjung Hian dapat bertahan hidup sebatang diri ketika tidak mendapatkan pelanggan dari menjahitnya.



B.Kondisi rumah beserta aset yang dimiliki

Pak Kutjung tinggal di sebuah rumah yang berdiri diatas tanah ukuran 13x3m  milik pribadi. Dengan ukuran bangunanan rumah sebesar 13x 3 m ia bisa tinggal dengan sederhana. Rumah ini hanya memiliki tiga  ruangan yang bersekat. Satu ruangan digunakan sebagai kamar, satu ruangan sebagai dapur  dan satu ruang lagi digunakan sebagai ruang tamu serta tempat menjahit. Serta terdapat satu bilik kecil untuk mencuci dan mandi. Dinding bangunan rumah terbuat dari setengah tembok dan setengah nya lagi kayu , lantai kayu  serta atap rumahnya terbuat dari seng. Terkait penerangan atau listrik, beliau menggunakan listrik berdaya 450 watt yang beliau dapatkan dari bantuan subsidi listrik. Barang elektronik yang dimiliki pak Kutjung hanya rice cooker dan kulkas. Fasilitas kesehatan yang sering digunakan adalah pengobatan alternatif.

Untuk pergi mencari bahan makanan dan bahan serta alat jahit  Pak Kutjung berjalan kaki. Sumber air minum yang digunakan yaitu air hujan. Keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci baju dan piring , pak Kutjung menggunakan air pam yang juga beliau dapatkan dari subsidi. Untuk keperluan sanitasi, mereka menggunakan WC sendiri dengan septic tank, terletak dibelakang.

Pak kutjung tidak memiliki aset satu pun.

Wawancara mendalam dilaksanakan pada febuari-Maret 2024.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun