Mohon tunggu...
Ulan Hernawan
Ulan Hernawan Mohon Tunggu... Guru - I'm a teacher, a softball player..

Mari berbagi ilmu. Ayo, menginspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jerit Penderitaan Guru

27 Oktober 2017   19:30 Diperbarui: 27 Oktober 2017   19:33 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Foto Ilustrasi : GoodnewsfromIndonesia]

"Jerit Penderitaan Guru"

Ada sebuah masa dimana menjadi seorang guru menjadi "tak berarti". Kami hanyalah guru bermodalkan hati dan nurani yang terkadang rapuh saat melihat mu (generasi muda), tak paham akan negerimu sendiri. Tak mengenal pahlawanmu di negeri-mu sendiri. Bahkan, tak peduli, bila jiwa dan ragamu kini adalah tumpuan berdirinya bangsa di masa depan.

Untuk apa kami bersusah payah mendidik dan mengajarmu, bila kamu hanya berpangku tangan saat ada ketidakadilan di depan matamu.

Untuk apa kami membagi ilmu, bila kamu hanya egois tak berbagi ilmumu dengan yang tak mampu.

Untuk apa pengorbanan kami, saat kamu tak mencintai negerimu sendiri.

Aku (guru) , lebih baik bersusah payah untuk mereka yang mau belajar. Aku (guru), lebih baik berbagi ilmu dengan mereka yang mau menghargai. Kami (guru), lebih baik berkorban untuk mereka yang berintegritas terhadap negeri sendiri.

Saat ini,

Indonesia, negeri merdeka yang terjajah.

Negeri dengan penuh para bandit demokrasi.

Masihkah kami (guru), bagai pelita penerang dalam gulita negeri ini?

Disaat para penerus bangsa, acuh dan abai akan ilmu kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun