Mohon tunggu...
eni B_R
eni B_R Mohon Tunggu... -

namaQ Eni Barokatur R.. Q adalah mahasiswi UNS Surakarta. orang tua adalah motivasi saya yang paling utama dalam meraih kesuksesan..........

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Membangun Anak Berfikir Kritis, Kreatif dan Problem Solver??

13 Desember 2011   03:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang kitaketahuibahwamembangunanakuntukbisa berfikirkritis, kreatifdan problem solver sangatlahsulit.Untukmembangunketigahalitudiperlukanadanyapembaharuanstrategi, metodedanteknikpembelajaran.

Yang pertamayaituberfikirkritis.Berfikirkritisyaitusuatu proses mental yang meliputipemecahanmasalah, penganalisisan, pengambilankeputusan, dan lain sebagainya yang melibatkankerja mental. Untukmembangunkemampuanini, pembelajaranharusdidasarkanpadapengalamanmasing-masingpesertadidik. Hal inibukanberarti proses pembelajarandiserahkansepenuhnyakepadapesertadidik, akantetapi guru tetapmengontrolkegiatanbelajarpesertadidikdengancaratidakmenurutisemuakemauanpesertadidik. Hal inidikarenakan agar hubungandialogisantarapendidikdanpesertadidikdapatterjalindenganbaikdalam proses pembelajaran.

Yang berikutnyayaitumenjadikananakuntukbisa berkreasiatau berfikir kreatif.Kreatifmaksudnyadapatmelahirkansesuatu yang baru.Untukbiasmenjadikananakkreatif, guru harusmemberkebebasanpadapesertadidikdalammenyalurkanimajinasidaninspirasinyadengancaranyamasing-masing.Sehinggadapatmenghasilkanhal-hal yang barusertadapatmenguraikanpengalamannyasendiri.Di sini guru menyediakanlingkungan yang sesuaidenganperkembangananaksertamemberstimulasi agar terciptasuatupembelajaran yang optimal.

Kemudianmenjadikananaksebagai problem solver. Problem solver merupakan suatu proses mental untuk menemukan dan membentuk pemecahan suatu masalah yang memerlukan kemampuan atau keterampilan yang lebih. Problem solver diperlukan bagi proses pembelajaran anak, karena dengan problem solver anak akan dapat mengembangkan kemampuannya untuk berfikir kritis, kreatif dan penyesuaiannya dengan pengetahuan baru.

Untuk menjadikan anak sebagai problem solver, guru dapat melakukan kegiatan berupa pemberian stimulus-stimulus seperti masalah-masalah yang harus diselesaikan, dan guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikannya.Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadikan anak sebagai problem solver antara lain yaitu siswa harus dapat merumuskan masalah, siswa menganalisis masalah, siswa merumuskan hipotesis, siswa akan mengumpulkan data, Pengujian hipotesis, dan siswa harus merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.

Berkenaan dengan teori hemisphere, yaitu teori yang membahas tentang fungsi otak kanan dan otak kiri. Dalam suatu pengajaran dan pembelajaran, hendaknya menggunakan suatu pendekatan yang diselaraskan dengan bagaimana otak bekerja secara alamiah. Untuk dapat menyeimbangkan kerja belahan otak kanan dan kiri, dapat diterapkan musik dalam aktifitas berfikir, olahraga dan kegiatan lainnya secara teratur. Selain itu, kreatifitas juga merupakan salah satu kebutuhan untuk mengembangkan otak kita.

Jadi, dengan terbentuknya cara berfikir kritis, kreatif dan problem solver pada anak, anak akan lebih yakin dan percaya dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal itu berpengaruh pada kesiapan anak dalam menghadapisegala tantangan di masa yang akan datang yang kesemuanya itu berawal dari kemampuan anak dalam menyeimbangkan otaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun