Mohon tunggu...
Ujang Suteja
Ujang Suteja Mohon Tunggu... Seniman - 🚽

Letak pikiran ada di lubang pantat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kim Ki-duk, Sutradara Film Korea Paling Ironis

8 Mei 2018   16:26 Diperbarui: 10 Mei 2018   19:17 3770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kim Ki-duk adalah seorang sutradara asal Korea Selatan dan mungkin adalah satu-satunya  sutradara Korea Selatan yang mampu meraih penghargaan dari 3 festival film terbesar dunia yaitu Venice, Cannes, dan Berlin. Luar biasa memang, namun siapa sangka jika ternyata Kim Ki-duk tidak mendapatkan apresiasi yang baik di negaranya sendiri.

Pria kelahiran Fenghua 20 Desember 1960 ini pada awalnya adalah seorang pekerja pabrik biasa di Cheonggyecheon. Pada usia 20 tahun Kim juga pernah menjadi relawan di korps angkatan laut, setahun kemudian dia mendaftarkan diri di Asosiasi Seminar Teologi. Karena lebih tertarik dengan dunia seni lukis Kim memutuskan untuk pergi ke Perancis.

Menjadi Flaneur di Perancis sekitar tahun 90 sampai 92 Kim bertahan hidup dengan menjadi seorang pelukis jalanan. Hingga akhirnya Kim tertarik untuk menjadi seorang  filmmaker dan kembali ke negaranya.

Crocodile, menjadi film debutnya pada tahun 1996 yang kontroversial. Mulai dari kritikus film hingga kelompok feminis menyerang Kim karena menurut mereka film ini memberikan sajian kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan. Namun pada tahun 2000 dan 2001 film Kim Ki Duk (The Isle dan Adress Unknown) berturut-turut terpilih untuk Venice Film Festival.

Kim mulai dikenal sebagai sutradara film asia kontemporer di mata film internasional. Pada tahun 2002 filmnya The Coast Guard menjadi film pembuka di Pusan International Award.

Dua tahun kemudia Kim berhasil meraih Silver Lion untuk Best Director di 61th Venice Film Festival lewat film 3-iron.

Di tahun yang sama Kim juga menyabet Silver Bear sebagai Sutradara Terbaik di 54th Berlin International Festival lewat film Samaritan Girl.

Kesuksesan yang diraih Kim di kancah Internasional semakin membuatnya menjadi sutradara yang paling produktif hingga pada tahun 2008 Kim memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengasingkan dirinya di pedesaan Gangwon-do.

Kim berkontemplasi habis-habisan karena sebuah kecelakaan teknis yang hampir membuat aktrisnya (Lee Na-Young) meninggal dunia dalam adegan gantung diri dalam film Dream.

Pada tahun 2011, Kim hadir kembali dengan film otobiografinya, Arirang, yang dia buat semasa pengasingan dirinya dan langsung meraih penghargaan di Cannes Film Festival dalam kategori Un Certain Regard Prize. Pada tahun berikutnya Kim juga meraih Golden Lion di 69th Cannes Film Festival 2012 lewat film Pieta.

Tercatat hingga tahun 2017 Kim Ki-duk berhasil membuat 33 judul film. Ada benang merah yang bisa kita lihat dari berbagai film Kim, seperti tokoh yang tinggal di tempat-tempat tidak lazim. Misalnya dalam film The Bow tokoh tinggal di sebuah perahu di lautan luas. Dalam Spring, Summer, Fall, Winter... and Spring tokoh tinggal di atas danau yang berada di tengah hutan., dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun