Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghantar Kebahagiaan bersama JNE

31 Desember 2020   23:44 Diperbarui: 31 Desember 2020   23:46 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghantar kebahagiaan Lewat JNE (Sumber: Dokpri)

Begitulah, sampai sekarang usahanya semakin berkembang pesat. Satu hal yang membuat penasaran, dulu paketnya diantar sama kurir apa sih?

"Dari dulu sampai sekarang saya memakai Layanan JNE. Kunci bisnis saya memang di pengiriman paket yang tepat waktu, mengingat produk saya ini tak tahan lama. Jadi, ketepatan dan kecepatan waktu pengiriman sangat menentukan," begitu jawabnya dengan tegas.

Packing Samarina (Sumber: Dokpri)
Packing Samarina (Sumber: Dokpri)
Produk Samarina hadir di marketplace (sumber: Facebook RinaNinoy)
Produk Samarina hadir di marketplace (sumber: Facebook RinaNinoy)
***

Kata orang inspirasi bisa datang dari mana saja. saya termasuk yang mengamininya. Setidaknya interview yang dilakukan tahun 2018 lalu tersebut begitu membekas dalam ingatan saya. Ada banyak pelajaran yang saya ambil darinya.

Pertama, Apa yang dilakukan Bu Rina membuktikan petuah guru ngaji sewaktu saya kecil. Iya, kalau mau bahagia, maka kamu harus membahagiakan dulu orang lain. Bentuknya bisa bermacam-macam. Bahkan dengan niat sederhana untuk mengirim makanan ke Saudara yang jauh pun sudah cukup.

JNE jadi mitra pengiriman produk fashion kami (sumber: dokpri)
JNE jadi mitra pengiriman produk fashion kami (sumber: dokpri)
Kedua, dibalik sebuah bisnis pun harus ada niat mulia terselip didalamnya. Bukan hanya soal profit, tapi kalau ada visi membahagiakan orang lain, Kenapa tidak? Seperti kata Bu Rina, usahanya dilatar belakangi niat untuk membantu para pecinta kuliner sate maranggi yang jauh dari Purwakarta, untuk dapat mencicipi citarasa sate maranggi, tanpa perlu datang ke Purwakarta.

Ketiga, kalau mau berbisnis yang membutuhkan Layanan pengiriman paket, pilih saja JNE. Seperti kata Bu Rina, JNE Layanan antarnya begitu cepat dan tepat waktu. Terutama untuk jenis produk yang butuh kecepatan sampai, JNE bisa diandalkan.

Dibalik itu, untuk para pebisnis yang punya visi  membahagiakan orang lain, JNE pastinya sejalan dengan visi tersebut. Cek saja tagline JNE, connecting happiness. JNE punya niat ingin menghantarkan Kebahagiaan, baik bagi pengirim maupun penerima paket. Ini pula mungkin yang memotivasi JNE untuk mengirimkan paket secara cepat dan tepat waktu.

Saya lihat visi connecting happiness JNE juga dibuktikan dengan beragam donasi yang mereka lakukan. Selama masa pandemi, ada banyak aktivitas donasi yang dilakukan JNE. Sebut saja, memberi sumbangan 1 milyar rupiah pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk upaya penanganan Covid-19, atau Kerjasama dengan berbagai organisasi dalam pendistribusian bantuan Sembako maupun alat Kesehatan.

Penyerahan Donasi JNE kepada Pemprov DKI Jakarta (Sumber; ayojakarta.com)
Penyerahan Donasi JNE kepada Pemprov DKI Jakarta (Sumber; ayojakarta.com)
Pelajaran yang saya dapat dari interview tersebut saya coba ceritakan pada istri saya. Apa yang dilakukan Bu Rina kami coba duplikasi dalam bisnis yang kami jalankan. Kebetulan kami membuat bisnis fashion yang dilakukan secara online. 

Sejak awal saya coba meyakinkan istri bahwa visi bisnis kami tak harus soal profit. Apa sih yang coba kami berikan bagi konsumen? Kalau hanya sekedar menyediakan pakaian, tentu saja ada banyak yang bisa melakukannya. Maka niat kami membuka bisnis ini adalah untuk memberi alternatif para wanita yang berhijab untuk mendapatkan pakaian yang sesuai syar'i namun tetap fashionable. Selain itu, istri ingin menyelipkan edukasi-edukasi islami dalam sistem marketingnya. Caranya cukup dengan berbagi konten islami dalam konten marketingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun