Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Narativ: Ubah Tulisan Jadi Transferan

29 Juli 2020   15:30 Diperbarui: 29 Juli 2020   20:18 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narativ jadi alternatif bagi mereka yang ingin mendapatkan penghasilan dari tulisannya (Sumber: dokpri)

Menulis di Kompasiana? Apa untungnya? Apa yang bisa didapat? Begitu kira-kira pertanyaan yang banyak disampaikan teman-teman ketika tahu saya ikutan nimbrung menulis di Kompasiana.

Ketika pertama kali memutuskan menulis di kompasiana, niat saya hanyalah ingin belajar menulis, mencari networking dan syukur-syukur mendapat 'materi' lebih dari tulisan saya. Seiring waktu, ketiganya sudah mulai tercapai.

Saya mengenal Kompasiana sudah lama, tahun 2010. Tapi saat itu saya hanya menjadi silent reader saja. Menikmati tulisan para kompasianer dan membaca beragam perspektif berbeda ala jurnalisme warga. Inilah enaknya membaca tulisan kompasianer, ada rasa kedekatan disana karena sama-sama ditulis oleh mereka yang kebanyakan tak punya latar belakang jurnalistik.

Terlalu banyak membaca tulisan kompasiner membuat saya penasaran ingin menulis. Mau juga dong berbagi pikiran sendiri. Perlu waktu hingga tiga  tahun untuk membuat saya berani membuka akun di Kompasiana.

Begitulah, tepat tanggal 28 Oktober 2013 saya membuka akun Kompasiana, dengan tulisan pertama tentang opini soal semangat sumpah pemuda yang sudah memudar. Tulisan ini lewat begitu saja, tak dilirik sama sekali oleh admin untuk dimasukkan dalam jajaran Pilihan apalagi Artikel Utama. Tak mengapa, jujur saja sebagai newbie saya malah merasa lega, karena saya justru takut ketika tulisan perdana tersebut dibaca banyak orang. Gak pede!

Soal networking, Kompasiana menjadi wadah buat saya ketemu teman-teman kompasianer yang keren-keren. Event pertama yang saya ikuti, Kompasiana Trip di tahun 2015  berupa event touring seminggu menggunakan mobil Datsun Go mengambil Rute rute Jakarta-Yogyakarta-jakarta, mempertemukan saya dengan para kompasianer senior.

Kompasiana Blogtrip, Event pertama yang mempertemukan saya dengan kompasianer senior (sumber: IG @syaifudin1969)
Kompasiana Blogtrip, Event pertama yang mempertemukan saya dengan kompasianer senior (sumber: IG @syaifudin1969)
Dari para kompasianer senior ini saya berusaha menyerap ilmu  menulis yang oke. Setiap harinya selama perjalanan tersebut memang diwajibkan menulis reportase perjalanan kami. Dari sini, saya curi-curi ilmu menulis mereka. perlahan, tulisan saya mulai dilirik admin Kompasiana. Terbukti, sejak itu tulisan saya bayak diberi lebel Pilihan dan sesekali naik pangkat menjadi Artikel Utama.

Satu hal yang kemudian saya sadari adalah betapa Kompasiana memberi kemudahan bagi siapa saja untuk ikut berpartisipasi dalam program mereka. Bayangkan, sewaktu mendaftar event Kompasiana Blogtrip tersebut, saya baru menulis 6 tulisan di Kompasiana dalam rentang waktu dua tahun, dan semuanya tak ada label Pilihan maupun Artikel Utama, tapi mereka memilih saya untuk ikut serta.

Demi memperluas networking, saya semakin giat ikutan beragam acara Kompasiana. Setiap ada acara nangkring, jika ada waktu dan tak bentrok dengan urusan pekerjaan saya pasti ikutan.  Sejak itu pertemanan saya semakin meluas. Kini, daftar teman di media sosial saya setengahnya adalah para kompasianer.

Aktif berpartisipasi pada acara Kompasiana Nangkring (Sumber: Dokpri)
Aktif berpartisipasi pada acara Kompasiana Nangkring (Sumber: Dokpri)
Lalu bagaimana soal materi? Sesungguhnya di setiap acara Kompasiana, anda tak akan pulang dengan tangan hampa. Selalu ada kompensasi yang diberikan kepada para kompasianer, entah berupa uang saku maupun merchandise.

Saat ikutan Kompasiana trip, masing-masing peserta dibekali uang saku yang hitungannya gak akan bikin sengsara deh. Demikian pula saat perpartisipasi di acara nangkring, biasanya diberi uang saku yang hitungannya selalu ada lebih jika dikomparasi dengan ongkos angkutan umum. Kemarin saja peserta webinar bareng Bank Indonesia dikasih souvenir berupa saldo gopay. Gak baik gimana coba?

Kalau mau serius mencari uang di Kompasiana, ada blog competition yang rutin digelar Kompasiana. Hampir tiap bulan selalu saja ada blog competition di sini. Jujur saja, saya termasuk salah satu yang rutin ikutan blog competition di Kompasiana ini. Bukan hanya memburu hadiah, tapi lebih menantang diri untuk menaklukannya. Bagi saya, ketika saya menang lomba berarti level tulisan saya semakin meningkat. Soal hadiahnya, itu mah yang utama, hehehe...

Jika dihitung, saya sudah mengumpulkan sekian juta rupiah dari hadiah menang blog competition di kompasiana. Di luar itu, saya memperoleh kesempatan jalan-jalan gratis dan terakhir diganjar 24 voucher menginap di hotel berbintang. Semua gara-gara Kompasiana. Sedap kan?

Jalan-jalan ini disponsori Kompasiana dan salah satu brand logistik (sumber: dokpri)
Jalan-jalan ini disponsori Kompasiana dan salah satu brand logistik (sumber: dokpri)
Oke, kalau anda berpikir untuk memperoleh materi/uang dari blog competition itu sulit karena ada faktor kompetisi di sana, Kompasiana punya program KRewards dimana kompasianer bisa mendapatkan uang (saldo gopay) dari konversi page view tulisan kita. Ini mungkin lebih terukur asal syaratnya terpenuhi. Buat mendapatkan konversi uang tersebut, syaratnya minimal total page view tulisan kita mesti mencapai 3000 views. Banyak? Nggak juga kok. Ada banyak kompasianer yang rutin mendapatkan KRewards tiap bulannya.

Selain KRewards, Kompasiana juga punya content affiliation. Kalau yang ini gak sembarang kompasianer bisa ikutan, karena pihak kompasianer sendiri yang akan menghubungi kompasianer yang dianggap pas untuk diajak kerjasama mempromosikan brand atau institusi yang bekerjasama dengan Kompasiana. Istilahnya kompasianer pilihan itu diajak buat menjadi influencer brand yang bekerja sama dengan Kompasiana.

Berapa harga tulisan content affiliation? Hmm, membaca pengalaman beberapa teman kompasianer yang sempat bekerja sama sebagai content affiliation rasanya cukup menggiurkan. Mbak Gaganawati Stegmann sempat cerita ia dibayar satu juta rupiah buat mereview brand shampoo. Saya sendiri sempat mereview platform video streaming dan dibayar berlembar-lembar uang seratus ribuan. Ingat lho, cuma dari satu tulisan saja. Cuma itu tadi, Kompasiana punya kriteria sendiri siapa saja yang bisa direkrut lewat program ini. 

Sebagai pengembangan dari program content marketing yang sudah ada di kompasiana, kini mereka membuat program Narativ yang mengajak kompasianer untuk terlibat menjadi influencer dalam  memproduksi tulisan sesuai pesanan brand. Melalui program Narativ ini, Kompasianer bisa mendaftar dan mengajukan diri buat jadi influencer.

Narativ, playground yang mempertemukan kompasianer dengan brand (sumber: microsite.narativ)
Narativ, playground yang mempertemukan kompasianer dengan brand (sumber: microsite.narativ)
Narativ merupakan program content marketing playground yang mempertemukan kompasianer dengan brand yang mencari influencer untuk mempromosikan produk mereka. Narativ hadir sebagai jawaban Kompasiana untuk memenuhi kebutuhan brand akan jasa kreator konten ataupun blogger dalam penyampaian pesan komersial. Konten tersebut nantinya bisa disebar baik melalui platform Kompasiana maupun berbagai kanal media sosial.

Saya yakin Kompasiana sadar ada banyak penulis potensial di platform mereka yang bisa didorong buat menjadi influencer. Lagipula jumlah user yang mencapai 500 ribu lebih merupakan pasar yang potensial bagi brand untuk berpromosi. Karena itulah Narativ hadir untuk memberi peluang kepada para kompasianer untuk melangkah lebih dari sekedar menulis. "Manfaatin deh skill nulis lo buat jadi cuan," begitu kira-kira ajakan Kompasiana.

Setidaknya ada dua keuntungan kalau teman-teman kompasianer gabung di narativ. Pertama, untuk meningkatkan reputasi sebagai kompasianer yang tulisannya keren.  Dengan bergabung di Narativ, anda naik pangkat menjadi Exclusive Writer untuk membuat konten dari campaign yang ada di Kompasiana. Keren kan? Buat saya pribadi, kalau disapprove dan dikasih job dari Narativ bisa jadi indikator kalau kualitas tulisan saya semakin baik.

Keuntungan berikutnya, tentu saja sebagai sumber penghasilan tambahan dari fee konten yang kita buat untuk kampanye di Narativ ini. Gimana, asyik kan? Nah, kalau mau gabung di Narativ, teman-teman kompasianer bisa daftar di microsite narativ Kompasiana (https://microsite.kompasiana.com/narativ) lalu arahkan ke bagian "Mari bergabung". Kemudian isi data selengkap-lengkapnya pada form yang ada disana.

Buat gabung di program Narativ ini, pastikan dulu anda sudah memenuhi kriteria berikut ini:

  • Memiliki akun Kompasiana
  • Akun Sudah tervalidasi
  • Telah menayangkan 50 konten di Kompasiana
  • Memiliki Media Sosial Aktif yang bisa dicantumkan di pengaturan profil.

Selanjutnya jika kita sudah berhasil daftar program ini, statusnya akan berubah menjadi "Anda sudah bergabung dalam program Narativ". Nantinya, tim Kompasiana akan merekomendasikan profil kita pada brand yang bekerjasama dengan mereka. Kalau cocok, Kompasiana akan meneruskannya kepada kita.

Alur kerja gabung di Narativ (Sumber: microsite.narativ)
Alur kerja gabung di Narativ (Sumber: microsite.narativ)
Memperhatikan syarat yang harus dipenuhi oleh Kompasianer untuk mengikuti program Narativ diatas, maka artikel dan performa di media sosial menjadi portofolio yang akan menentukan apakah brand akan tertarik atau tidak mengajak Kompasianer untuk menjadi influencer mereka. Wajar sih yaa, lha pasar di dunia digital itu yaa pastinya media sosial dong. Sementara senjata jualannya adalah konten yang dibuat si influencer.

Dari sini bisa ditebak, kunci biar dapat job di Narativ tentunya kualitas artikel harus oke serta performa  media sosial kita juga kudu bagus. Jadi, dari sekarang mulailah membenani semua itu.


Saya sendiri ketika program Narativ ini dilaunching, tanpa berpikir panjang langsung mendaftarkan diri untuk bergabung. Balik lagi, niat saya gabung di Narativ sebenarnya ingin menantang diri sendiri, apakah saya mampu dan layak buat jadi exclusive writernya Kompasiana? 

Alasan lain, tentu saja ada biar bisa mendapatkan uang atau materi dari tulisan kita. lagipula dimasa pandemi ini, saya mencoba mencari keran penghasilan tambahan selain dari gaji yang didapat dari pekerjaan saya. Semoga saja Narativ ini adalah jawabannya.

Dan hey, beberapa hari lalu ada tawaran masuk untuk ikutan campaign mempromosikan program Narativ ini. Senangnya bukan main.

Pada dashboard akun Kompasiana saya, tepatnya pada menu Narativ terdapat penawaran untuk mengikuti Kampanye untuk mengajak kompasianer bergabung di Narativ. Ajaibnya lagi keputusan untuk menerima atau tidak penawaran ini hanya diberikan waktu 24 jam. Yaah, di dunia yang serba bergegas ini mungkin kita harus adaptasi dengan gerak cepat juga.

Penawaran perdana dari Narativ (Sumber: Screenshoot Narativ)
Penawaran perdana dari Narativ (Sumber: Screenshoot Narativ)
Selanjutnya, kalau kita menerima tawaran ini maka kita akan diberikan brief secara rinci tugas kita apa, arahannya seperti apa, rewardnya apa, dan termasuk deadlinenya.

Iya, tulisan ini merupakan bagian dari program Narativ Kompasiana untuk mengajak anda ikutan gabung di program Narativ ini. Barangkali ini juga jadi semacam tes apakah saya mampu memproduksi konten sesuai brief yang mereka minta? keberhasilan saya sebagai influencer tergantung dari seberapa banyak Kompasianer yang gabung di program ini. Jadi, ayo gabung di Narativ, hehehe...

Btw, terlepas dari materi yang bisa didapatkan lewat Narativ ini, bagi saya pribadi bergabung di program ini menjadi cara buat melangkah lebih jauh dalam mengasah keterampilan menulis. Selain itu, ini juga bisa menambah portofolio saya sebagai kompasianer yang masih remeh ini. Selanjutnya, yaaa saya berharap bisa menghasilkan banyak transferan ke rekening dari tulisan atau konten yang saya buat.

Yuk, gabung di Narativ!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun