Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menyebar Citarasa Sate Maranggi Ke Pelosok Nusantara

8 Desember 2018   21:41 Diperbarui: 9 Desember 2018   00:16 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Marangi Vacum Ibu Rina (Sumber: ig galeri menong)

"Awalnya saya hanya ingin memperkenalkan sate maranggi kepada saudara saya di Sumatera, Bali dan Kalimantan."

Begitu kata Ani Rinawati, pemilik usaha Sate Maranggi Ibu Rina, ketika saya menanyakan awal mula bisnis sate maranggi vacum ini dimulai. Pagi itu, Saya bertandang ke rumahnya di kawasan Sadang, Purwakarta untuk membeli sate maranggi vacum yang akan dibawa sebagai buah tangan saat melancong ke rumah saudara di luar kota.

Niatnya sih saya hanya datang hanya untuk membeli langsung produk ini saja. Kalau saja saya tak melihat kesibukan dirumahnya, saya mungkin tak akan bertanya soal bisnisnya lebih jauh.

Iya, pagi itu rumahnya lumayan ramai. Ada yang memotong daging, menusuk sate, menyiapkan bumbu, dan kemudian membakarnya. Hari itu, rupanya karyawannya sedang mempersiapkan orderan untuk dikirim ke berbagai daerah.

Proses Produksi Sate Maranggi Vacum Dilakukan Secara Sederhana (Sumber: Dokpri)
Proses Produksi Sate Maranggi Vacum Dilakukan Secara Sederhana (Sumber: Dokpri)
Btw, tahu kan sate maranggi? Sate maranggi adalah kuliner khas yang terkenal dari Purwakarta, sebuah kota kecil di provinsi Jawa Barat. Berbeda dengan sate Padang atau sate Madura yang menggunakan bumbu kacang, sate maranggi hanya mengandalkan bumbu olahan bumbu kecap yang dicampur irisan cabe rawit saja.

"Sate maranggi vacum ini memang dipacking dalam kondisi matang. Jadi nanti penerima hanya tinggal menghangatkannya saja. Tidak perlu membakarnya lagi," Bu Rina menerangkan bagaimana sate maranggi vacuum ini diproduksi.

"Jadi, prosesnya sih kita bikin sate matang, diberi bumbu kecap khas maranggi, didinginkan ... kemudian baru dipacking dalam kondisi hampa udara menggunakan mesin vacum. Nanti, cara penyajiannya cukup dikukus saja, karenai hasilnya lebih juicy. Aroma sate aslinya masih akan terasa, sama dengan yang baru matang," kata bu Rina melanjutkan.  

Kenapa harus matang?

"Yaa biar pembeli gak perlu repot menyiapkan sate. Tahu kan betapa repotnya kalau harus menyiapkan pembakaran sate dan sebagainya?" Begitu alasan Bu Rina mengapa produknya dibuat dalam kondisi matang. "Tak perlu dibakar lagi, karena ini sudah matang, ... malah kalau dibakar lagi nanti bakal gosong."

Dalam hati saya memuji inovasi yang dilakukan bu Rina ini. Kalau dulu untuk menikmati sate maranggi orang harus datang jauh-jauh ke Purwakarta, kini mereka dapat cukup tinggal memesan sate maranggi vacuum hasil kreasi ibu Rina. Kreatif ya?

Sate Maranggi Vacum siap dipacking (sumber: dokpri)
Sate Maranggi Vacum siap dipacking (sumber: dokpri)
==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun