Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyangkal kebenaran dengan absurdisme (?)

12 Oktober 2025   23:06 Diperbarui: 12 Oktober 2025   23:06 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Filosophy for me

Itulah pola dualisme dalam realitas, Betapapun kita menyangkalnya maka kita akan selalu kembali kedalamnya.Anda menyangkal satu sisi tapi tanpa sadar anda tengah memposisikan diri di satu sisi dari dua aspek yang berpasangan.

Siapa yang bisa menyangkal dualisme kalau itu melekat sebagai pola pikir manusia yang normal (?) Karena penyangkalan itu sendiri akan merupakan bagian dari dualisme.Anda menyangkal kemutlakan itu jadi bukti bahwa disamping yg mutlak memang ada yg relatif-dan dibalik yg relatif ada yg mutlak

Siapa yang bisa menyangkal benar-salah yang jelas-terang benderang ketika dalam satu momen ia akan digiring untuk memilih satu diantara dua pilihan ; benar atau salah,baik atau buruk,A atau B.Atau dipaksa berhadapan dengan sesuatu yang mutlak-pasti dan tidak berubah (?)

Maka prinsip bahwa "semua adalah relatif" atau "semua absurd"-"semua tanpa makna"-"semua kosong" itu seperti retorika yang tidak membumi-tidak berpijak pada kenyataan-sekedar filosofi pelarian dari cahaya kebenaran

Ketika kita berhadapan dengan konsep ilmu pengetahuan maka anda akan dipaksa memainkan prinsip benar atau salah-bila tidak mau terima maka ilmu pengetahuan itu tidak bisa anda genggam. Ketika bicara masalah etika-moral anda akan dipaksa berpikir soal baik atau buruk-betapapun pandangan soal ini berbeda beda tapi acuannya tetap konsep baik dan buruk

Ketika anda menggumuli ilmu logika maka anda akan digiring untuk membuat simpulan akhir antara A atau B-tak bisa lari pada prinsip pluralitas dan keragaman-karena kebenaran logic menuntut tetapan dualistik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun