Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sepakbola,Analogi tentang alam semesta

1 Oktober 2025   06:44 Diperbarui: 1 Oktober 2025   06:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ; Lifehaus.quotes

Jadi stop menganggap ketakpastian kuantum sebagai dasar realitas,Karena bila dasarnya ketakpastian maka kepastian kepastian di alam semisal hukum fisika atau desain beragam benda alami di alam (seperti desain beragam  hewan) tidak akan bisa utuh-semua akan ambyar kembali kedalam ketak pastian

Inilah perlunya bermain logika-berpikir terstruktur dalam melihat dan memahami sains fisika.Logika akan ikut menata cara berpikir dan pemahaman kita tentang alam.Jangan cuma mengandalkan fenomena pengamatan empiris lalu logika tunduk pada fenomena empirik-Ada ketakpastian level kuantum lalu berlogika kalau itu "dasar realitas",Secara logika mustahil lah ketakpastian, kebetulan, probabilitas untung untungan menjadi dasar dari hal hal yang beraturan-memiliki desain beraturan

Jadi,sesuatu yang menjadi dasar maka ia akan menjadi pemandu dan tempat kembali dari semua yang muncul daripadanya.Bila alam dasarnya kacau maka apapun yang terjadi di alam akan kembali pada kekacauan sebagai dasarnya.Tapi bila alam sudah didesain beraturan di awalnya maka semua fenomena kekacauan tidak akan meruntuhkan mekanisme serta desain yang ada

Mari berpikir tertib-teratur-sistematis dalam melihat fenomena temuan sains,Jangan fokus ke hasil pengamatan empiris melulu tapi logika tidak ikut bermain

Se misterius apapun fenomena kuantum yang ditemukan jangan sampai membuat logika kita ikut ambyar.Tapi selalu hubungkan fenomena kuantum itu dengan fenomena yang sudah jadi dan pasti di dunia nampak.Jangan melihat dunia kuantum dan dunia nyata sebagai 2 kutub terpisah.Keduanya adalah sebuah kesatuan yang membentuk realitas alam semesta.Dan kita harus melihat serta memahaminya secara menyatu padu- jangan parsial sehingga logika ikut ambyar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun