Karakter manusia itu suka memikirkan sesuatu hingga ke dasarnya paling dasar hingga ke level mentok istilahnya.Maka itu dalam filsafat ada istilah "essensi, substansi,hakikat,ontologi" dan dalam dunia agama wahyu ada ilmu hakikat untuk mengembalikan persoalan ke level paling mendasar.
Nah demikian pula ketika manusia menemukan realitas sebagai obyek persoalan ilmu pengetahuan maka mereka pun mempersoalkannya hingga ke dasarnya yang paling dasar. Baik sains, filsafat maupun agama memiliki pandangan tersendiri perihal apa itu hakikat dasar dari kenyataan.Bedanya adalah,Dalam sains dan filsafat persoalan itu digali sendiri oleh manusia sedang dalam agama dituntun oleh penjelasan wahyu
Nah ketika berhadapan dengan persoalan realitas manusia menemukan pemahaman bahwa dunia nampak adalah bukan dasar dari realitas,Dan itu merupakan pengetahuan umum dalam metafisika dan apalagi dalam agama wahyu.Nah kita juga bisa menemukan penjelasan yang serupa dalam sains,di era sains modern ada pernyataan bahwa dunia kuantum adalah dasar dari realitas dunia nampak karena memang itu ujung atau muara dari dunia fisik yang kita lihat.
Dewasa ini tema "quantum reality" sering jadi topik diskusi ilmiah yang tampaknya sangat menarik dan menggairahkan banyak orang-sedang begitu viral, Bahasannya banyak di ulas secara bertubi tubi dalam youtube dan ada banyak pemikir yang membuat buku khusus soal tema tersebut.Bandingkan dengan bahasan metafisika dibalik dunia fisik yang nampak lebih "senyap".
Tapi seperti sudah saya jelaskan bahwa karakter penjelasan sains dengan metafisika itu berbeda secara substansi,sains mengacukan pada pengamatan indera serta karakter materi di level kuantum sedang metafisika bukan mengacu pada penampakan kuantum tapi pada penjelasan metafisis yang konstruksinya bersifat logic-logosentris- mengandalkan tela'ah akal untuk memahaminya
Kalau bicara idealitas maka penjelasan tentang dasar dari seluruh fenomena itu idealnya memang bersifat lengkap dalam artian mengakomodasi semua penampakan di dunia nampak sehingga apapun yang ada di dunia nampak itu ada penjelasan substansial atau essensial nya.
Apa yang nampak di permukaan dunia nyata yang terlihat oleh mata telanjang kita itu memang secara logis IDEALNYA ada penjelasan hakikatnya-essensialnya atau penjelasan metafisisnya sehingga kita bisa faham secara ruhani-secara akal budi apapun yang ada dan terjadi di dunia nyata,misal faham sebab akibatnya,faham logika nya sampai faham hakikat serta makna terdalamnya,INI ADALAH PANDANGAN METAFISIS YANG IDEAL
Artinya,beda dengan binatang,manusia itu makhluk yang memiliki karakter memikirkan apa yang metafisis dibalik seluruh fenomena apa yang mereka lihat secara inderawi
Dan artinya manusia bisa faham bahwa ada konstruksi dibalik dunia nampak yang kita lihat ini,dan bila dunia nampak ditangkap oleh mata maka konstruksi dari dunia nampak itu ditangkap oleh alam pikiran.Bila kenyataan ibarat sebuah gedung besar yang langsung nampak mata maka dibalik gedung besar itu ada konstruksi yang tidak nampak tapi menentukan dalam hal berdirinya gedung tsb.
Nah pemahaman perihal adanya konstruksi dibalik realitas nampak itu yang digali oleh para filsuf dan dalam agama wahyu serta ilmu teologi itu merupakan ilmu pengetahuan yang sangat mendasar.Dalam sains kita dapat menemukan bahwa kerangka tersebut berupa set hukum alam dan turunannya hukum fisika yang sampai level kuantum (hingga batasan tertentu) pun kerangka hukum fisika itu masih dapat ditemukan