Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Melihat Realitas Masa Kini dengan Kacamata Masa Datang

10 Juli 2018   07:20 Diperbarui: 10 Juli 2018   09:06 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: relief manusia masa silam-wikibuku

Mungkin anda pernah membaca sejarah dunia atau ceritera ceritera perihal perjalanan hidup orang orang yang pernah hidup di dunia ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu dan mungkin suatu yang tidak akan anda sadari apabila anda melihatnya dengan persfective masa kini-kekinian.dengan persfective kekinian itu kita menyebut atau melabeli atau mengemas atau membingkai peristiwa masa silam itu sebagai 'sejarah' - 'legenda' -'hikayat' dlsb.

Tetapi apa yang terjadi saat ini dalam realitas keseharian kita yang diberitakan oleh media surat kabar-TV-internet dlsb.maka kita tidak menyebut atau membingkai semua itu sebagai sejarah atau hikayat dan itu juga karena kita terbiasa melihat atau membingkai semua itu hanya dengan persfektif kekinian

Tetapi tahukah anda bahwa apa yang terjadi hari ini-saat ini yang kita lihat dan saksikan dengan mata kepala kita itu suatu saat nanti - ribuan tahun yang akan datang akan disebut orang orang yang hidup di masa itu sebagai 'sejarah'-'hikayat'-'legenda'.dan mungkin saat itu ketika teknologi sudah bertambah maju orang orang disaat itu mentertawakan kesederhanaan teknologi yang kita gunakan saat ini sama persis dengan kita menertawakan kesederhanaan teknologi yang digunakan manusia yang hidup ratusan tahun yang lalu

Tetapi tujuan tulisan ini bukanlah hendak berbicara tentang permainan memakai kacamata sudut pandang-persfektif antara melihat dengan persfektif masa kini dan melihat dengan persfektif masa datang-ratusan atau ribuan tahun yang akan datang (saat manusia manusia saat ini sudah tiada) tetapi lebih kepada hendak menggali filosofi serta makna yang mendalam dibalik itu sekedar sebagai bahan renungan perihal hakikat kehidupan utamanya terkait sang 'waktu'

Ambil contoh,bila kita melihat gambar gambar atau foto foto atau film film orang orang dari kehidupan masa silam-melihat kecantikan atau ketampanan nya,melihat saat saat mereka menikmati kesenangan hidup nya didunia tentu kita tak akan lagi takjub atau terpesona tidak juga akan menimbulkan rasa iri hati tetapi mungkin malah sebaliknya malah akan berubah menjadi  iba serta menaruh kasihan karena kita tahu persis bahwa orang orang itu kini telah tiada,tubuhnya yang cantik dan tampan telah hancur dimakan cacing tanah dan kini-saat ini mereka tak bisa lagi menikmati kesenangan kesenangan dunia nya betapapun mereka dulu disebut sebagai orang yang sukses atau yang berhasil dalam karier di dunia nya atau betapapun dulu mereka disebut sebagai orang terkaya.karena hukum kehidupan pasti yang bernama kematian itu menelikung siapapun tanpa kecuali,mau yang miskin atau kaya,raja atau rakyat jelata

Nah saat ini-dalam kekinian kita-manusia manusia yang hidup saat ini kadang sudah terbiasa kalau dibuat terkagum kagum-takjub serta terpesona hingga terhipnotis kalau melihat kehidupan glamour para selebritis yang cantik cantik dan tampan tampan atau kehidupan duniawi orang orang yang sukses secara materi hingga sebagian orang tergoda berbuat kriminal untuk memperoleh kesenangan seperti yang mereka lihat pada yang lain.dan apalagi apabila kehidupan mereka di ekspose secara terus menerus oleh media dalam infotainment misal.dan tak bisa dipungkiri apabila kesenangan duniawi yang diperlihatkan para selebrities serta orang orang sukses secara duniawi itu sering menimbulkan rasa iri hati diantara sesama nya sehingga kadang menjadi impian bagi yang belum dapat meraih nya

Nah sekarang saatnya kita mencoba memakai kacamata yang lain sebagaimana yang saya ajarkan diatas yaitu 'kacamata waktu'-kacamata yang melihat kekinian dengan persefektif masa depan ratusan atau ribuan tahun yang akan datang kala para selebrities dan orang orang bergelimang kesenangan duniawi itu sudah tak lagi ada di dunia dan tentu sudah tak lagi menikmati kesenangan kesenangan duniawinya karena mereka semua termasuk kita kita yang hidup saat ini sudah pada terbaring dalam kesunyian alam kubur-mungkin sudah tinggal tulang belulang belaka yang berserakan tak beraturan

Dan manusia yang hidup saat itu akan menyebut kisah hidup kita sebagai 'hikayat'-'sejarah manusia masa silam' dan tak akan ada lagi yang takjub atau terpesona dengan kehidupan duniawi kita karena mereka sadar kita sudah tak menikmatinya lagi.kecuali mereka mereka yang telah mati yang telah berbuat baik pada sesamanya yang akan dikenang dengan penuh rasa cinta

Atau mungkin sebagian dari kita ada yang dilukis dalam bentuk relief di museum museum,ada yang diabadikan dalam bentuk patung patung serta dengan berbagai cara manusia saat itu mengenang orang orang yang hidup saat ini yang telah mati untuk menandainya sebagai 'sejarah'

Itulah,sekarang maukah diantara kita sejenak saja merenung untuk mencoba melihat realitas kehidupan saat ini dengan persfektif waktu yang akan datang agar kita tidak terpesona hingga iri hati secara berlebihan atau tidak tertipu oleh gemerlap nya lagi

Dan apa yang saya ungkap ini bukanlah semata dogma atau doktrin atau sekedar ajaran moral atau kebenaran menurut anggapan saya pribadi tetapi realitas kenyataan yang pasti akan terjadi-bagian dari sebuah kebenaran hakiki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun