Mohon tunggu...
Ufron nasroni
Ufron nasroni Mohon Tunggu... Lainnya - Data pribadi

seorang yang menyukai gejolak politik nasional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melihat Sisi Lain dari Program Kartu Pra Kerja

13 Mei 2020   12:50 Diperbarui: 13 Mei 2020   13:00 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat Indonesia itu penuh dengan keunikan, saking uniknya semua persoalan dibuat menjadi ramai. Sebelum ramai tentang prank sampah ala-ala youtuber, masyarakat Indonesia ramai dan diributkan dengan program kartu pra kerja yang dinilai tidak memiliki manfaat sama sekali ditengah-tengah pandemic ini, karena yang dipikirkan oleh sebagian masyarakat adalah, bantuan dana lebih penting alih-alih sebuah pelatihan dari kartu pra kerja.

Kita kembali sedikit kebelakang bagaimana asal muasal lahirnya kartu pra kerja. Kartu pra kerja ini lahir dari janji politik pak jokowi pada periode kedua saat ini, beliau berpandangan bahwa kartu pra kerja merupakan sebuah solusi untuk menekan pengangguran dan meningkatkan daya saing antar pencari kerja. Saat mencari kerja perusahaan akan melihat skil yang kita miliki bukan back ground institusinya, dengan hal tersebut untuk meningkatkan skil masyarakatnya pak jokowi mengeluarkan kartu sakti berupa kartu pra kerja agar persaingan kartu pra kerja lebih kompetitif.

Sebenarnya, selain kartu pra kerja masih ada dua kartu lagi yang dijanjikan beliau untuk mengatasi persoalan dimasyarakat yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah serta Kartu Sembako Murah. Dimana kedua kartu tersebut masih belum muncul dipermukaan dan mungkin sedang dibahas secara lebih detail sehingga saat diluncurkan tidak menimbulkan polemic.

Saat beliau mengkampanyekan akan mengeluarkan tiga kartu sakti untuk masyarakat diperiode keduanya, saya sangat antusias mengikutinya. Dari ketiganya yang membuat saya tertarik dan berekspetasi tinggi adalah program kartu prakerja, yang ada didalam benak saya adalah ketika kita memiliki kartunya kita bebas memasuki tempat pelatihan yang bermitra dengan program tersebut.

Saya pun berpikir jika pelatihan yang diberikan nantinya adalah pelatihan secara langsung seperti balai pelatihan perindustrian yang pernah saya ikuti, karena dengan pelatihan secara langsung tadi, saya merasa proses penyerapan ilmunya lebih maksimal. Dengan ekspetasi tinggi tadi saya sampai membuat daftar pelatihan yang ingin saya ikuti seperti pelatihan mesin perkakas, kendaraan ringan dan sebagainya. 

Namun setelah kemunculannya saya sangat terheran-heran dan kecewa ternyata pelatihan yang diberikan melalui system online dan saya rasa tidak lah efektif karena kita hanya menonton dan diberikan soal-soal secara teoritis tanpa praktek lalu setelah itu akan diberikan sertifikat, apakah segampang itu mendapat sertifikat keahlian ?.

Dengan system online tersebut akhirnya menimbulkan polemik dimasyarakat dan ada dugaan indikasi ,jika ini adalah cara korupsi secara halus. Polemic ini membuat salah satu staf khusus presiden mengundurkan diri karena perusahaan yang digawanginya bermitra dengan kartu pra kerja dan membuat public menjadi menjadi bertanya-tanya. Kok bisa programnya bermitra dengan perusahannya ? apakah ini ada main sabun diantaranya ?berbagai dugaan pun timbul dimasyarakat dan belum sepertinya belum ada jawaban yang memuaskannya.

Selain dugaan diatas ada polemic lain yang timbul dimasyarakat, yaitu program pelatihannya dinilai sangat tidak masuk akal, bagaimana tidak, jika materi pelatihan yang diberikan merupakan sebuah materi yang sudah biasa ada dimasyarakat. Dan sepertinya jika ingin belajar pun kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar dan biasanya cenderung gratis. Namun kembali lagi, ini adalah program pemerintah sudah tentu kebijakan atau program yang diberikan adalah program terbaik untuk kita semua, karena apa ? karena pemerintah sangat sayang kita.

Meskipun saya kecewa, karena programnya tidak sesuai dengan ekspetasi saya, namun saya tetap bersikap positif thinking terhadap program pra kerja dari pemerintah tersebut. Mungkin kita semua tahu jika sebuah sertifikat keahlian sangatlah penting untuk membuat daya jual kita lebih tinggi pada saat melamar kerja. Sehingga melalui program pra kerja semua keahlian kita akan tersertifikasi meskipun itu bukanlah keahlian khusus.

Meskipun didalam kartu pra kerja ada banyak pilihan mengenai pelatihan yang kita inginkan, namun dari sekian banyaknya ada beberapa hal yang membuat kita cukup geli saat melihatnya. Seperti pelatihan Persiapan Mencari Kerja, Belajar Membuat Kroket Ayam Keju, Membuat Brosur Digital Menggunakan Aplikasi Canva, Paket Pelatihan Ojek Online dan Persiapan Mencari Kerja. Jika kita perhatikan secara seksama materi tersebut sudah sangat banyak tersebar di youtube dan dapat kita pelajari secar gratis, yang membedakan adalah jika melalui youtube kita tidak akan mendapat sertifikat seperti kartu pra kerja.

Seperti misi pemerintah yang ingin kita professional disegala bidang dan dibuktikan dengan adanya sertifikat keahlian, sehingga rela membayar sebuah konten gratis untuk digadaikan dengan sertifikat. Meskipun kita tidak tahu apakah sertifikat ini nantinya bermanfaat atau tidak, namun membayar sebuah konten yang sebenarnya gratis adalah sebuah pemborosan, yang mana seharusnya anggarannya mampu digunakan dengan lebih bermanfaat dan efesien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun