Mohon tunggu...
Ufqil mubin
Ufqil mubin Mohon Tunggu... Jurnalis - Rumah Aspirasi

Setiap orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Hukum

"Ideolog Penting" Itu Akankah Dihukum Mati?

17 Mei 2018   23:33 Diperbarui: 18 Mei 2018   05:20 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keterkaitan Aman Abdurrahman Dengan ISIS

Aman Abdurrahman. Demikian orang menyebutnya. Seorang tokoh penting yang berada di balik sejumlah aksi teror di Indonesia. Pada Jumat (18/5) ini, dia akan menghadapi sidang tuntutan atas dugaan keterlibatan dalam aksi teror pada 2016 di Jalan MH Tamrin, Jakarta.

Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (UI), Solahuddin menyebut, Aman adalah seorang ideolog di organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia. Sebuah organisasi yang berafiliasi dengan ad-Dawlah al-Islmiyah f 'l-Irq wa-sy-Sym (Daesh) atau lebih umum dikenal ISIS (Islamic State Iraq and Syria).

Tentu saja Aman patut diperhitungkan dalam kancah penyebaran paham terorisme di Indonesia. Bagaimana tidak, dia adalah tokoh yang memahami beragam kitab berbahasa Arab. Pula menulis seri buku tauhid yang menjadi rujukan kelompok ekstrimis Indonesia. Dan yang tak kalah "hebat", dia seorang penghafal Alquran (hafiz). Serangkaian prestasi akademis tersebut didukung dengan riwayat pendidikan Aman di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. Ia pernah dinobatkan sebagai lulusan dengan predikat cum laude di institusi pendidikan tersebut.

Aman sangat kukuh memegang ideologi yang dianutnya. Terlebih dia dapat melahirkan beragam karya tulis yang mampu mempengaruhi murid-muridnya.

Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie punya bukti yang cukup meyakinkan. Menurutnya, Aman melului JAD, di 2014 pernah berbaiat pada pimpinan ISIS. Laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) berjudul The Evolution of ISIS in Indonesia, pada 24 September 2014, menyebutkan aksi baiat Aman diikuti para narapidana teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Kala itu, saat ditanya sikapnya terhadap ISIS, Aman menolak dikaitkan dengan organisasi teroris tersebut. Namun dengan tegas menyerukan kepada seluruh umat Islam agar berbaiat pada pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

JAD memiliki jaringan yang sangat luas dan merata di seluruh Indonesia. Beberapa sumber menyebut, JAD sudah menyebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Maluku. Tentunya ini lumrah, mengingat organisasi ini secara tertutup melakukan kajian dan rekrutmen anggota di beragam daerah di Tanah Air.

Masuk Dalam Radar Internasional

Organisasi JAD yang dipimpin Aman ternyata sudah mendapatkan sorotan dunia. Pada Januari 2017, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa JAD adalah salah satu simpatisan penting yang mendukung gerakan ISIS di Timur Tengah.

Konsekuensinya, pimpinan negara super power itu melarang seluruh warga negaranya membangun kontak sosial-politik-ekonomi dengan organisasi tersebut. AS membekukan seluruh transaksi keuangan JAD. Sebab organisasi ini diyakini menjadi penggelontor dana untuk menopang gerakan ISIS di Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun