Mohon tunggu...
Udhi Nugroho
Udhi Nugroho Mohon Tunggu... -

Simpe and Fire

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Waktu BBM dan BLSM Sesat

12 Juni 2013   15:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:08 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

10. "Cari kayu, lalu jual di pasar. Jangan kembali sebelum sekian hari" demikian pesan Rasulullah. Orang miskin hrs diberdayakan, dibuat mandiri

11. Andaikan org tadi dikasi makan saja, selesai masalahnya hari itu. Tapi besok ia akan kembali meminta. Padahal fisiknya msh kuat tuk bekerja.

12. Utk tanggap darurat, berikan kebutuhan dasarnya gapapa. Tapi tuk jangka panjang, buat ia mandiri. Jangan malah dibuat ketergantungan.

13. Kecuali kalau tujuannya agar ada rakyat yg bisa dibeli. Dibiarkan miskin & ketergantungan, agar mudah dibeli suaranya saat diperlukan.

14. Tentunya pembinaan mental rakyat juga diperlukan, agar malu ulurkan tangan & tunggu bantuan. Mari kita lihat zaman Rasulullah sbg contoh.

15. Orang miskin di zaman Nabi bahkan bertanya bagaimana caranya agar mereka juga bisa menjadi ahli sedekah. Miskin kantongnya, kaya mentalnya.


16. Saat terluka dlm peperangan, 3 org pejuang saling berkata "bantu yg lain dulu, dia lbh perlu". Semangat berbagi & mendahulukan saudaranya.

17. Coba kita liat juga sejarah saat khalifah Umar bin Abd Aziz memimpin. Tak ditemui rakyat miskin lagi tuk dibagi zakat. BaitulMaal berlimpah

18. Sampai2 bujangan yg blm menikah krn gak punya uang pun diberi harta zakat agar bisa menikah. *Sekalian colek para jomblo :p

19. Sesuai dgn namanya BALSEM... Di awal aja panasnya. Setelah habis, malah jadi dingin. Di awal girangnya, di akhir malah ketergantungan.

Selain berdasarkan ulasan di atas, berdasarkan keterangan ahli Ekonomi Ichsanudin Noorsy, sumber dana BLSM bukan dari hasil pengurangan subsidi BBM tapi berasal dari utang. Hal itu tertera di laman situs Asian Development Bank (ADB), bahwa BLSM bersumber dari utang ADB dengan nama singkatan proyek DPSP (Development Policy Support Program). Selain itu program BLSM juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan nama proyek DPLP tahap 3.
Jadi, sudah jelas, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu. Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga utang luar negeri. Jadi rakyat di paksa dengan kenaikan BBM karena kegagalan ekonomi secara umum, karena harga minyak Internasional sedang turun. BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank Dunia, dan ADB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun