Rumah Tuo di Bungo merupakan warisan sejarah yang sangat berharga dan kini menjadi destinasi wisata budaya yang menarik di Kabupaten Bungo, Jambi. Kompleks Rumah Tuo ini terletak di Dusun Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal, dan terdiri dari sekitar sebelas rumah tua yang letaknya berpencar namun masih berdekatan.
Rumah-rumah tersebut diperkirakan telah berdiri selama lebih dari 240 tahun, bahkan ada yang mencapai usia sekitar 360 tahun berdasarkan generasi penghuni dan sejarah raja-raja yang memerintah di Kesultanan Jambi. Rumah-rumah ini diwariskan secara turun-temurun selama enam generasi dengan bentuk fisik yang masih mempertahankan keaslian, meskipun ada beberapa bagian yang telah mengalami renovasi, seperti penggantian atap dari rumbia ke genteng dan seng.
Keunikan Rumah Tuo ini terletak pada arsitektur panggung khas Melayu kuno yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan upacara adat. Rumah-rumah ini memiliki nilai budaya tinggi, termasuk ukiran khas yang menggambarkan nilai-nilai kekuasaan dan adat istiadat Melayu[6]. Pemerintah daerah, provinsi, dan pusat sudah memberikan perhatian dengan mendokumentasikan dan mengapresiasi keberadaan rumah-rumah tua ini, meskipun perlindungan fisik seperti pagar pembatas belum terealisasi karena keterbatasan dana.
Selain sebagai warisan budaya, Rumah Tuo di Bungo juga menjadi daya tarik wisata sejarah yang memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya lokal Kesultanan Jambi. Lokasinya yang masih menyatu dengan permukiman warga membuat suasana tradisionalnya tetap terjaga, sekaligus menjadi saksi bisu perjalanan peradaban masyarakat Bungo selama berabad-abad.
Dengan segala nilai sejarah dan budaya yang dimiliki, Rumah Tuo di Bungo menjadi salah satu ikon wisata sejarah yang penting dan terus dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Jambi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI