Mohon tunggu...
Uci Junaedi
Uci Junaedi Mohon Tunggu... Administrasi - SocialMedia

Social Media Businnes Service

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Makan Siang di Swiss Cafe Restaurant

18 April 2016   12:23 Diperbarui: 22 April 2016   10:00 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Swiss Cafe Restaurant adalah bagian yang tak terpisahkan dari Swiss-belhotel Pondok Indah, restaurant ini terbuka tidak hanya untuk yang menginap di Hotel Swiss belhotel, orang yang sekdar mampir pun bisa untuk menikmati kemewahan dan keanekaragaman makanan yang tersedia. "][/caption]

 

Selamat pagi Kompasianer, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt, dan tentunya selalu dalam kesuksesan dalam segala aktivitas kita. Sebelumnya saya meminta waktu kepada teman-teman kompasianer untuk sedikit meluangkan waktunya untuk membaca curhatan saya terkait pengalaman makan siang pada hari minggu kemarin di Swiss Caffe Restaurant.  

Pada hari minggu kemarin saya diundang oleh kompasiana untuk acara coverage kompasiana di Swiss bellhotel dengan tema mengulas kuliner yang di sediakan hotel, (menurut saya suatu kehormatan bagi saya karena jujur saya tidak pernah mengulas mengenai kuliner dan ini baru pertama kali saya menulis mengenai kuliner hehehhehe). Langsung saja ya, saya daaing ke hotel sekitar pukul 10.40 itupun saya sempat nyasar ga tau kearah mana, soalnya GPS di handphone saya tidak terdeteksi, setelah bertanya kepada orang akhirnya saya tau posisi hotel Swiss Belhotel itu ternyata arah lebak bulus dan tepat pinggir jalan. Setelah saya sampai di hotel saya bertemu dengan kompasianer yang terlebih dahulu telah datang yaitu,  pak Syaiful W Harahap dan pak Tubagus Encep dan kami pun ngobrol akrab karena memang kami sering bertemu di event kompasiana.

Tidak berapa lama kemudian datanglah dari admin kompasiana, yang kemudian mengenalkan kami kepada manager hotel yanga akan memandu kami dalam berekplorasi kuliner yang disediakan pihak hotel. Setelah tepat pukul 11.00 kami pun telah diberikan arahan untuk mengekplorasi dan tentunya menyicipinya (ini yang ditunggu).  

[caption caption="Navilah Rahmanina D. adalah Food Bevarage Manager yang sedang menerangkan mengenai event Sunday Brunch kepada Kompasianer"]

[/caption]

Kami pun tidak menyia-nyiakan waktu langsung bertanya kepada pihak hotel ibu Navilah Rahmanina D beliau adalah Food & Beverage Manager dari Swiss belhotel Pondok Indah mengenai event yang sedang berlangsung di Swiss Café Restaurant saat ini, kemudian beliau menjelaskan bahwa setiap hari minggu Swiss Café Restaurant mengadakan event dengan nama Sunday Brunch yaitu Kombinasi sarapan pagi sampai makan siang mulai dari jam 11.00 sampai jam 14.30 dengan Harga 195.000 ++ per pax atau kalau kita bulatkan sekitar 200 ribuan lah. Di samping kita bisa makan dengan sepuasnya apa yang disediakan restaurant, pengunjung juga diberikan akses kepada kolam renang yang ada di sebelah restaurant, jadi bisa makan sambil berenang hehhehe atau setidaknya bisa sambil lihat orang yang lagi berenang heheheh.

[caption caption="Beginilah suasana Swiss Cafe Restaurant, view nya kolam renang. sambil makan kita juga bisa sambil lihat-lihat orang yang lagi berenang heheheh. "]

[/caption]


Makanan apa saja yang tersedia di Sunday Brunch ini, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat, minuman juga bermacam-macam mulai dari juice yang sudah jadi maupun belum jadi atau bisa kita memesan di tempat, pokok nya bisa perut anda kenyang, kenyang heheheh.

Tepan Yaki, mungkin teman-teman yang pernah makan makanan khas Jepang ini mengetahui apa itu tepan yaki, terus terang ini saya baru pertama kali mencoba makanan ini, rasanya enak cuma sayang daging sapinya memang agak  lot saya rasa ini daging sapinya masih setengah matang hehehhehe, tapi yang saya rasakan untuk cita rasa itu enak.

[caption caption="Tepan yaki Makanan khas Jepang tepan yaki terdiri dari daging sapi, ikan dorri, cumi, tauge, bawang bombay, kol, wortel, di panggang supaya matang. Memakai butter dan kikomen atau kecap jepang."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun