Mohon tunggu...
UCI INDRIANI
UCI INDRIANI Mohon Tunggu... Guru - tanggungan tugas

tanggungan tugas yang harus diselesaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Membandingkan Anak dengan Cara yang Baik

21 November 2019   19:14 Diperbarui: 21 November 2019   19:37 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kdnovelties.com

Dewasa ini, banyak orangtua yang masih binggung bagaimana agar anak mempunyai prilaku yang baik,  karena menggangap prilaku anaknya tidak baik, seperti menganggu adiknya, menjahili teman, tidak mau diatur, bahkan tidak mau mengerjakan PR yang telah dibebankan kepada si anak. Hal tersebutlah yang sering kali membuat orangtua membanding-bandingkan anak mereka dengan anak orang lain. 

Misalnya, adik dibandingkan dengan si kakak (itu lo, seperti kakakmu) dan begitupun sebaliknya, ataupun orangtua tak jarang membandingkan dengan tentangga atau saudara si anak (kamu kok bandel banget, beda sekali dengan Andi, dia penurut sekali dengan mamanya). 

Cara membandingkan seperti itu adalah cara yang salah, karena tidak efektif dan tidak berdampak positif kepada anak. Terkadang anak akan merasa sakit hati, malu, minder bahkan tidak percaya diri dengan perbandingan-perbandingan tersebut.

Dalam buku " Anak Juga Manusia" karya Angga Setyawan. Memberikan beberapa teknik yang dapat dipelajari oleh orangtua agar perbandingan-perbandingan yang mereka lakukan tidak berdampak buruk kepada anak dan lalu orangtua dapat mempraktikkannya.

Saat anak anda melakukan hal yang baik dan pisitif sekecil apapun, berikan apresiasi, meskipun apresiasi sederhana. Misalkan, ia berbuat baik kepada adiknya, segera apresiasi ia dengan kata-kata, seperti " terima kasih ya kak, sudah lakukan ini/itu ke adik

Saat anak mau tidur di malam hari, ualangi lagi dengan jelas dan detail perbuatan baik yang telah ia lakukan seharian desertai dengan ucapan terima kasih. Misalnya, " kakak, terima kasih ya, hari ini kakak jadi kakak yang luar biasa. Waktu adik berdarah kena mainan, kakak sudah bantu beri tahu ke mama. Papa dan mama banga jadi orangtuanya kakak." Akan lebih baik lagi disertai pelukan dan sentuhan kasih sayang.

Dua langkah tersebut bagus sekali jika rutin anda lakukan sehingga radar anak kuat. Dengan dua langkah tersebut, anda baru saja memasukan memori anak tentang file berjudul " berbuat baik kepada adik"

Jika anda rutin melakukan langkah 1 dan 2, anak akan memiliki banyak memori dengan judul file-file positif,misalnya berbuat baik pada adik, rajin belajar, membantu mama, atau belajar mandiri. Fungsinya adalah saat anak anda melakukan hal buruk, anda tidak perlu marah-marah atau membanding-bandingkan dengan anak lain karena anda sudah mempunyai alat bantu yang berupa file-file positif dimemori anak.

Nah, dengan begitu, kita tinggal memanggil memori yang dulu perna kita tanam sebagai prilaku baik saat anak berprilaku tidak baik.

Jadi, jika  kita membandingkan anak dengan dirinya sendiri saat perna berprilaku baik, bukan membandingkan dengan orang lain yang ,malah bisa semakin memperburuk prilaku anak. Dengan teknik membandingkan anak dengan dirinya sendiri, anak tidak akan merasa terimtimidasi. 

Mereka malah merasa seperi " oh iya aku kan dulu perna berbuat baik sehingga anak anak merasakan hal tersebut untuk jangka yang panjang dan akan mengulangi hal-hal baik tersebut berulang-ulang. Namun apabila hal-hal sederhana seperti memberikan apresiasi sekecil dan sesederhana mungkin terlewatkan oleh orangtua maka kebaikan-kebaikan kecil tersebut akan hilang dalam diri anak dan juga prilaku anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun