Ada yang asyik dalam perhelatan Mubes (Musyawarah Besar) Ikatan Alumni SMAN 9 Bandung, Â Sabtu 18 Januari 2020, di Hotel Citarum, Jalan Citarum Bandung. Wajah Indonesia yang sesungguhnya kembali muncul. Wajah masyarakat yang selalu bergotong royong, menghasilkan sebuah keputusan lewat musyawarah, sebenar-benarnya musyawarah, sehingga menjaga harga diri semua orang. Tak ada yang terluka.
Adalah Amran Alie, seorang yang perduli pada almamaternya, lulusan angkatan 1977, dilanda resah menjelang berakhirnya masa jabatan ketua Ika sebelumnya,  Yos Faizal Husni, periode 2016-2019.  Jabatan ketua IKA sebuah alumni sekolah menengah adalah jabatan "sosial", bukan jabatan basah atau menguntungkan dari segi materi. Bahkan sebaliknya, selain tenaga dan pikiran, juga sejumlah dana sering keluar dari  kocek pribadi.
Membujuk calon untuk mau duduk di jabatan tersebut, tidak semudah membalikan telapak tangan. Calon pertama yang ditemukannya adalah seorang jendral bintang 3, Mayjend TNI Dudung Abudrachman, S.E,MM. Â Lulusan SMA 9 angkatan 1985 ini, tengah berada di puncak karirnya, sebagai Gubernur Akmil di Magelang. Juga menduduki beberapa jabatan sebagai ketua di beberapa organisasi sosial.
Dua hari menjelang mubes, hati Amran terlonjak senang. Nama Milly Malia Mildawani muncul. Nama ini  disodorkan oleh angkatan tahun 1983. Dia seorang perempuan aktivis, aktif di berbagai kegiatan musik di Kota Bandung, juga seorang Redaktur senior Koran "Pikiran Rakyat" yang dalam masa persiapan pensiun (MPP).
"Saya dijongklokin (didorong sebagai "korban") Â oleh teman teman angkatan," kata perempuan periang ini. Kendati enggan, karena namanya sudah terlanjur dimunculkan, maka dia mencoba bertanggung jawab pada angkatannya. Dia datang, dengan gagah berani memaparkan misi dan visinya di atas podium.
Inilah yang disebut di atas sebagai sebuah keasyikan masyarakat Indonesia. Sebuah masyarakat gotong royong, dengan ciri penuh empati, agar tidak membuat tetangganya, saudaranya atau temannya terluka. Â Komisi C yang mengupas tata tertib, di akhir sidang mengusulkan agar dilakukan musyawarah untuk mufakat, dan menghindarkan cara voting. Semua peserta sidang langsung melakukan "koor suara" setuju.
Usulnya disambut tepuk tangan bergemuruh, dan suara setuju seluruh peserta. Dterima oleh Ketua Sidang, Amran Alie, dan ketuk tangan ke meja sidang, ( karena palu tak tersedia), pertanda sah. Dudung sebagai Ketua, Milly sebagai Sekjen atau Wakil Ketua.