Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Moncer di Timnas, Melempem di Klub

5 Juni 2020   01:02 Diperbarui: 5 Juni 2020   00:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miroslav Klose (Sumber Gambar: goal.com)

Pernah memperkuat beberapa tim Liga Inggris seperti Derby County dan Manchester City, serta pernah bermain di J League bersama FC Tokyo, Wanchope memiliki catatan gol sebanyak 81 gol dari 250 pertandingan atau dengan persentase sejumlah 32,4%.

Memperkuat klub di liga sekeras Liga inggris menjadi penyebab kekurangtajamannya selama di klub, meskipun sempat bermain di liga-liga Asia setelah Piala Dunia 2006, namun alih-alih memperbaiki catatan golnya, hasilnya catatan golnya malahan tidak kalah parah , karena bersamaan dengan itu juga Wanchope sudah melewati masa keemasannya.

3. Ali Daei

Ali Daei (Sumber Gambar: punditfeet.com)
Ali Daei (Sumber Gambar: punditfeet.com)

Penyerang tim nasional Iran pada periode 1993-2006 yang memiliki tinggi badan mencapai 1,92 meter ini merupakan pemegang rekor top scorer tim nasional di dunia saat ini dengan jumlah 109 gol dari 149 pertandingan, atau memiliki persentase 73,2%, namun torehan golnya di klub adalah sebanyak 134 gol dari 351 pertandingan di semua ajang, atau dengan persentase 38,2%. 

Penyebab ke"melempem"annya di klub adalah ketika bermain di Liga Jerman bersama Arminia Bielfeld, Bayern Muenchen, dan Hertha BSC, Daei hanya mencetak 25 gol dari 146 pertandingan.

Dengan  permainan di Eropa yang jauh lebih keras dan sulit daripada bersama tim nasional membuat produktifitasnya bersama tim nasional dan klub bisa dibilang berbanding terbalik, dimana gawang yang dibobol oleh Daei bersama tim nasional sebagian besar diantaranya "hanya" sekelas Laos, Nepal, dan Maladewa.

Ali Daei termasuk dalam skuad tim nasional Iran yang bermain di Piala Dunia 1998 setelah menyingkirkan Australia pada pertandingan perebutan tiket kelima peserta dari zona Asia-Oceania, lewat keunggulan produktifitas di kandang lawan setelah imbang 1-1 di Teheran dan 2-2 di Melbourne. 

Padahal saat itu Australia unggul 2-0 terlebih dahulu lewat gol Harry Kewell dan Aurelio Vidmar. Saat itu trio Ali Daei - Khodadad Azizi  - Karim Bagheri adalah yang paling ditakuti di Asia.

4. Peter Crouch

Peter Crouch (Sumber Gambar: premierleague.com)
Peter Crouch (Sumber Gambar: premierleague.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun