Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dosa Masa Lalu Pelatih Hebat

9 Mei 2020   21:11 Diperbarui: 9 Mei 2020   21:05 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sentuhan" penyebab Beckham dikartu merah (Sumber Gambar: dailymail.co.uk)

Pelatih merupakan kunci dari keberhasilan sebuah tim sepakbola, bagaimana memainkan strategi permainan yang tepat, dan juga memainkan komposisi yang tepat ketika timnya bertanding. 

Banyak pelatih besar yang dulunya adalah pemain hebat, yang pernah memperkuat tim nasionalnya di even mayor. Sebut saja Carlo Ancelotti yang dulu bermain di Piala Dunia bersama Italia, kemudian sukses menjadi pelatih di AC Milan, Chelsea, dan Real Madrid, kemudian ada Franz Beckenbauer yang sukses sebagai pemain dan pelatih dan pemain bersama Tim Nasional Jerman. Namun ada juga pelatih besar yang merupakan mantan pemain hebat, namun mempunyai dosa masa lalu saat menjadi pemain bola, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Diego Simeone

Pelatih Atletico Madrid ini merupakan mantan pemain Tim Nasional Argentina, dan bermain di 3 edisi Piala Dunia, yaitu 1994, 1998, dan 2002. Selama menjadi pelatih pernah sukses membawa Atletico Madrid mengganggu dominasi Real Madrid-Barcelona dengan  menjuarai La Liga musim 2013-2014, selain itu juga membawa Atletico menjuarai Piala Raja musim 2012-2013, serta Piala Super Spanyol tahun 2014. 

Di level Eropa telah memberikan 4 tropi, yaitu Liga Europa 2011-2012, dan 2017-2018, serta 2 Piala Super Eropa tahun 2012 dan 2018. Simeone juga berhasil membawa Atletico Madrid 2 kali menjadi Runner Up Liga Champions Eropa, dan dikalahkan oleh tim yang sama yaitu tim sekota mereka, Real Madrid pada final musim 2013-2014, dan 2015-2016. 

Sukses menjadi seorang pelatih, siapa tahu ternyata Simeone yang juga pernah merumput di Inter Milan ini mempunyai dosa masa lalu, yaitu tepatnya di Piala Dunia 1998, ketika itu Argentina bertemu dengan Inggris di babak 16 besar. 

Saat itu dia membuat David Beckham mendapat kartu merah, gara-gara dia "berakting" kesakitan terkena sentuhan kaki Beckham. Wasit pun "terkecoh" dengan tindakan Simeone dan kemudian memberikan kartu merah untuk Beckham. Argentina kemudian melaju ke perempatfinal setelah menang adu penalti 6-5, setelah Carlos Roa menggagalkan tendangan Paul Ince dan David Batty.

2. Zinedine Zidane

Tandukan Zidane ke dada Materazzi (Sumber Gambar: abc.net.au)
Tandukan Zidane ke dada Materazzi (Sumber Gambar: abc.net.au)

Zinedine Zidane memilki karir yang luar biasa ketika menjadi seorang pamain, banyak tropi dimenangkannya, diantaranya adalah gelar Piala Dunia 1998, dan Piala Eropa 2000 bersama Tim Nasional Perancis. Zidane juga meraih penghargaan pemain terbaik dunia sebanyak 3 kali. Karirnya menjadi pelatih Real Madrid juga sangat gemilang, diantaranya membuat Hattrick gelar juara Liga Champions Eropa pada musim 2015-2016, 2017-2018, dan 2018-2019. 

Tetapi tidak ada manusia yang sempurna, ternyata Zidane mempunyai dosa masa lalu ketika menjadi pemain, yaitu di final Piala Dunia 2006, ketika itu dia terpancing provokasi dari Marco "Matrix" Materazzi, dan kemudian menanduk dada bek Italia tersebut, dan (dengan sedikit drama) Matrix terjatuh dan kesakitan. Akibat tindakannya tersebut Zidane dikartu merah dan Perancis akhirnya kalah dengan skor 3-5 dari Italia lewat adu penalti. Agak ironis, karena pada waktu normal Zidane mencetak gol ke gawang Buffon lewat penalti "Panenka" yang sangat indah.

3. Gareth Southgate

Koepke Menggagalkan Penalti Southgate (Sumber Gambar: theguardian.com)
Koepke Menggagalkan Penalti Southgate (Sumber Gambar: theguardian.com)

Seorang Pelatih yang cukup sukses, diantaranya mampu membawa Tim Nasional Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia. Meskipun belum memberikan gelar juara untuk klub yang dilatihnya, namun setidaknya dia kembali membawa Inggris menjadi salah satu kekuatan besar sepakbola di dunia. Mampu mengasah ketajaman Harry Kane, dan menjadikannya Top Scorer Piala Dunia 2018 dengan 6 gol. 

Namun Gareth Southgate pernah mempunyai dosa masa lalu bersama Tim Nasional Inggris, tepatnya di Semifinal Euro 1996 saat menjadi tuan rumah, dan disingkirkan Jerman lewat adu penalti, dimana Southgate menjadi eksekutor keenam Inggris gagal menaklukkan Andreas Koepke. Inggris pun akhirnya tersingkir, dan Jerman melaju ke final, dan menjadi juara setelah mengalahkan Republik Ceko.

4. Mauricio Pochettino

Pochettino Menjatuhkan Owen (Sumber Gambar: independent.ie)
Pochettino Menjatuhkan Owen (Sumber Gambar: independent.ie)

Mauricio Pochettino meskipun belum pernah memberikan gelar juara untuk Tottenham Hotspur, namun memiliki prestasi yang cukup hebat sebagai pelatih, dimana dia membawa Tottenham Hotspur menjadi Runner Up Liga Champions Eropa di musim 2018-2019. Sebelumnya sempat membawa Tottenham menjadi  Runner Up Piala Liga Inggris 2014-2015. Mampu membawa Tottenham Horspur menjadi salah satu kekuatan di "Big Six" Premier League. 

Dosa lama Pochettino saat menjadi pemain adalah ketika di Piala Dunia 2002. Argentina yang digadang-gadang akan menjuarai turnamen malah tersingkir di babak grup. Setelah mengalahkan Nigeria 1-0 di pertandingan pertama, Argentina kalah 0-1 dari Inggris di pertandingan kedua, dimana David Beckham mencetak gol tunggal Inggris lewat titik penalti. Penalti diberikan setelah Pochettino melakukan pelanggaran terhadap Michael Owen, dan tanpa ragu wasit legendaris Italia, Perluigi Collina langsung menunjuk titik putih. Kekalahan yang disebut sebagai biang kerok tersingkirnya Argentina, dan penyebabnya adalah dosa yang dilakukan Pochettino.

5. Luis Enrique

Luis Enrique (Sumber Gambar: goal.com)
Luis Enrique (Sumber Gambar: goal.com)

Luis Enrique mampun memberikan gelar Liga Champions Eropa bersama Barcelona pada musim 2014-2015, Piala Super Eropa 2015, dan Piala Dunia Antar Klub 2015. Prestasi yang didapatkannya bersama Trio MSN (Messi-Suarez-Neymar) di lini depan. Saat ini Enrique melatih Tim Nasional Spanyol, dan sudah memastikan diri lolos ke Piala Eropa 2020. 

Dosa masa lalu Enrique adalah ketika dia mengkhianati penggemar Real Madrid, karena pindah ke musuh bebuyutannya yaitu Barcelona pada musim 1996-1997. Enrique menjadi sangat dibenci oleh fans Real Madrid sampai saat ini. Bagi fans Real Madrid , pemain Real Madrid hukumnya "haram" pindah ke Barcelona, mengingat rivalitas mereka, bukan hanya di La Liga, namun juga di Eropa.

Demikianlah ulasan saya tentang dosa masa lalu pelatih besar, bagaimana kesalahan di masa lalu bukan penghalang bagi semua orang untuk berprestasi di masa depan, jangan tengok ke belakang, tapi songsonglah masa depan dengan penuh optimisme. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila terdapat kesalahan informasi dan pengetikan, mohon untuk dikoreksi. Selamat beraktifitas, tetap jaga kesehatan, dan salam olahraga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun