Silaturrahmi merupakan sunah dari rasulullah yang harus kita jadikan budaya. Bertemu kerabat, keluarga dan teman sekolah adalah sebuah bentuk silaturrahmi. Banyak hal yang bisa diobrolkan ketika reuni dengan teman lama.
Namun, ada saja hal-hal yang kadang tidak mengenakkan hati dan menjadi suasana pertemanan menjadi tidak akrab lagi.
"Udah lama ga ketemu yaa.. kok lo gendutan sekarang?Â
"Dietlah, nanti susah lakunya,"Â
"Kapan punya anak? Gue aja udah mau 2,"
Berbagai tanggapan mungkin pernah kita rasakan dan membuat kita menjadi nyesek dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Niat awalnya pengen ketemu teman lama ngobrol masa-masa kuliah, sekolah dan masa kecil malah dirusak oleh first impression orang yang secara spontan mengomentari fisik kita.
Ketika kita ga terima kalau dibilang kerempeng/gendutan, mereka malah bilang "biasa aja dong, kok baperan sih?" Hey! Seriously, "jangan baper" bukanlah justifikasi buat tidak berempati, dan bukanlah pembenaran kalo body shaming itu diperbolehkan.
Kita tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui sehingga menjadi seperti sekarang...
Teman saya pernah bercerita, dia pernah dibilang "kok gendutan sih?" dan tahu gak, dia langsung nangis. Orang yang nanya gitu tidak tahu kalo dia habis hamil, dan keguguran. You know-lah, dampak selama hamil ya berat badan naik, dan kegugurannya juga barusan banget. Tapi kita ga pernah tahu kan kan story behind siapapun.
Menurut saya, orang itu sangat tidak sopan dan tidak bisa mengontrol hati dan pikirannya sehingga pernyataannya membuat orang sakit hati
Akhirnya self blaming...
Saya pun pernah mengalamin hal seperti ini. Temen saya spontan komen di sosial media mengenai feed saya, "badan lo jelek banget kaya bapak-bapak anak 3". Awalnya saya anggap hanya candaan yang bikin kita lebih deket aja sih dibawa santai aja. Tapi lama-kelamaan saya sering mendapatkan kesan pertama dengan pernyataan demikian dari orang-orang.
Lama-lama saya menjadi menyalahkan fisik saya sendiri dan menyesalkan apa yang pernah dilakukan dan menyebabkan fisik saya kurang enak dan tidak layak dipandang teman.
Saya minder dan tidak percaya diri
Padahal saya sangat mensyukuri apa yang saya miliki selama ini sebelum "negara api tersebut menyerang".Â