Mohon tunggu...
Sulistriono
Sulistriono Mohon Tunggu... Konsultan HR -

Konsultan SDM dan Trainer, Selalu belajar hal baru dengan tidak melupakan yang lama, ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama, dan berbagi motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadikan Kegagalan Sebagai Hadiah Terindah dalam Hidup Kita

9 Oktober 2015   14:11 Diperbarui: 9 Oktober 2015   14:11 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. kata-kata bijak tersebut sudah sangat sering kita dengar, namun apakah benar semua kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda?

Kalau saya pribadi berpendapat bahwa kegagalan bukan hanya kesuksesan yang tertunda, namun bisa jadi kado terindah dalam hidup kita.

Mari kita permudah pemahaman kita dengan sedikit cerita mengenai perjalan hidup saya, bagi yang pernah membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul "bersyukurlah atas hal buruk dalam kehidupan kita" akan lebih mudah untuk memahaminya.

Pada artikel tersebut saya bercerita dimana saya punya cita-cita ingin menjadi akuntan atau minimal saya bisa bekerja dibidang akuntansi, namun disisi lain tidak ada biaya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, salah satu cara yang saya tempuh yaitu mencari perguruan tinggi yang bisa memberikan beassiswa penuh atau perguruan tinggi dengan sistem ikatan dinas. salah satunya yang jadi tujuan saya pada waktu itu adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Untuk mempermudah jalan saya melanjutkan kesana, sejak kelas 2 SMA saya sudah belajar soal-soal ujian masuk STAN, buku-buku tersebut saya dapatkan berkat bantuan para guru disekolah. Selain belajar soal-soal ujian STAN saya juga harus tetap belajar untuk mengejar nilai disekolah, sebagai persyaratan administrasi bisa mendaftarkan diri ke STAN.

Manusia hanya bisa bercita-cita dan berusaha, kembali hasil akhir Tuhan yang menentukan. hal tersebut yang terjadi pada diri saya, setelah belajar soal-soal selama 2 tahun ternyata tidak menjamin saya bisa masuk kesana, inilah kegagalan saya yang kedua dalam hidup saya, sebelumnya saya gagal melanjutkan sekolah ke SMA karena tidak ada biaya, dan kali ini saya gagal masuk STAN. 

Lalu apakah saya kecewa ?

Tentu rasa kecewa pasti ada, karena proses panjang yang sudah saya lakukan ternyata belum membuahkan hasil.Namun hal tersebut tidak membuat saya patah semangat, karena saya yakin masih ada jalan lain kesana, pengalaman hidup yang keras membuat saya selalu berfikir keras untuk selalu mencari jalan keluar, salah satu jalan keluar yang pada waktu itu ada dibenak saya adalah saya harus cepat-cepat mencari pekerjaan, agar bisa cepat kuliah. 

Tuhan memang selalu memiliki rencana yang indah bagi umatnya, saat itu saya sudah mulai fokus untuk mencari pekerjaa, agar bisa cepat kuliah, justru yang saya dapatkan adalah beasiswa penuh dan dibidang akuntansi dari sebuah perusahaan swasta, meskipun saya harus melewati beberapa tahapan proses seleksi yang cukup sulit.

Saat itu saya tersadar bahwa Tuhan benar-benar memiliki rencana yang luar biasa dalam hidup saya, kegagalan saya untuk masuk ke STAN ternyata menjadi hadiah yang sangat indah saat itu, bahkan sampai saat ini saya selalu bersyukur atas kejadian tersebut. ya..saya menyebut itu sebagai hadiah terindah, karena apabila saya masuk STAN, saya masih harus berfikir untuk mencari uang untuk biaya hidup, uang jajan, uang transportasi, uang kost, dan lain-lain, karena saat itu hanya bebas biaya pendidikan, tanpa diberikan uang saku dari STAN. Sedangkan beasiswa yang saya terima dari perusahaan swasta tersebut, selain bebas uang kuliah, juga kami mendapatkan uang saku, sehingga saya bisa fokus untuk menyelesaikan pendidikan. dari kegagalan tersebut akhirnya membuka jalan hidup yang jauh lebih baik bagi saya.

Tentunya banyak contoh kegagalan lain yang bisa menjadi inspirasi kita, dari mulai hal yang sederhana hingga yang sangat komplek.

Salah satu contoh sederhana dimana kegagalan menjadi hadiah terindah dialamai oleh teman saya, ketika beberapa tahun lalu beliau gagal mendapatkan wanita idamanya, karena dianggap tidak cukup mapan secara ekonomi dan pekerjaan, namun berkat kegagalan itu, menjadikan beliau menjadi orang yang sangat cukup dalam bisnis, bahkan saya sendiri banyak berguru denganya untuk diskusi seputar bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun