Mohon tunggu...
Sulistriono
Sulistriono Mohon Tunggu... Konsultan HR -

Konsultan SDM dan Trainer, Selalu belajar hal baru dengan tidak melupakan yang lama, ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama, dan berbagi motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersyukurlah Atas Hal Buruk Dalam Kehidupan Kita

7 Oktober 2015   12:47 Diperbarui: 7 Oktober 2015   18:44 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rutinitas itu saya lakukan sampai akhirnya saya sampai dikelas 3 (tiga) SMA, saat it saya kembali dibuat pusing mengenai isu akan adanya pembongkaran kios-kios di terminal,dan sialnya isu tersebut menjadi kenyataan, padahal saat itu saya sudah bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. 

Kembali saya harus berfikir bagaimana caranya saya bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, kembali Tuhan saat itu menunjukan jalan bagi saya, tanpa bermaksud menyombongkan diri, saat itu disekolah saya terkenal sebagai jago akuntansi, saya bisa dikenal oleh rekan seangkatan maupun angkatan lain karena penguasaan saya pada pelajaran akuntansi,saya bukan anak yang cerdas,nilai matematika Kimia dan Fisika saya selalu jelek, namun saya bisa memanfaatkan situasi, ketika kita ingin terlihat cemerlang, maka carilah kelemahan rekan kita, saya melihat akuntansi adalah kelemahan sebagian siswa, dan saya belm melihat adanya siswa yang menonjol di mata pelajaran akuntansi. prinsip ini yang saya bawa juga ke tempat kerja, dan saya membuktikan ditempat kerja prinsip itu bekerja dengan baik (lihat postingan saya sebelumnya dengan judul Cara Mudah Menjadi Cemerlang di Tempat Kerja). dengan menjadi terkenal di sekolah banyak keuntungan yang saya dapatkan, saya banyak dikenal guru, sehingga sangat mudah bagi saya untuk meminta nasehat dari para guru yang ada, saya banyak dikenal teman dan kakak kelas, sehingga saya bisa pinjam buku pelajaran dari siapapun.

Saat itu layaknya pelajaran Matematika, akuntansi juga menjadi pelajaran yang paling membosankan dan cukup sulit bagi sebagian siswa. saya membuktikan dengan usaha keras saya bisa mempelajari konsep dasar akuntansi dalam waktu semalam suntuk, saya belajar sejak jam 5 sore sampai jam 4 pagi, belajar otodidak dikamar kost, hanya dengan modal Rp 60 ribu untuk membeli buku prinsip-prinsp dasar akuntansi. padahal saat itu uang Rp 60ribu sangat berarti buat saya, namun karena keinginan yang kuat untuk belajar membuat saya tidak memperhatikan nilai uang. karena kemampuan saya dibidang akuntansi tersebut, saya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang akuntan, sehingga saya harus melanjutkan kuliah ke jurusan akuntansi. Kuliah tentunya membutuhkan uang yang tidak sedikit, sehingga saya harus bisa berfikir cepat agar bisa kuliah, sehingga ada dua opsi yaitu satu saya harus mencari sumber penghasilan lain, atau opsi ke dua saya harus mencari kuliah gratis alias beasiswa penuh.

Kali ini saya kembali membuktikan pepatah "Dimana ada kemauan di situ ada jalan". ya akhirnya saya bisa kuliah dengan bidang yang saya inginkan dengan beasiswa penuh, tanpa keluar uang sedikitpun untuk memikirkan beli buku dan lain-lain, dan yang lebih enaknya adalah saya juga mendapatkan uang saku yang cukup lumayan saat itu sehingga masih bisa mengirimkan uang untuk orang tua di kampung.

Itu sekilas cerita mengenai jalan hidup yang saya, namun tujuanya saya cerita hal tersebut adalah untuk membuktikan bahwa kita memang harus mensyukuri hal buruk yang terjadi pada diri kita, karena dari hal buruk tersebut kita bisa belajar banyak. Saat ini sering berandai-andai, seandainya saat itu ayah saya tidak kena PHK, mungkin saya tidak akan menjadi diri saya yang saat ini, mungkin saya tidak akan berhasil seperti saat ini, dan begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan dari kisah hidup saya, saya belajar mengenai kerja keras, saya belajar cara menyelesaikan masalah dengan berbagai jalan positif, saya belajar bagaimana saya bertahan dari pengaruh negatif lingkungan, saya belajar cara berinteraksi dengan berbagai orang, dan masih banyak lagi pelajaran hidup yang saya dapatkan dari kerasnya kehidupan.

Saat ini saya sangat bersyukur atas apa yang terjadi saat itu, meskipun dulu saya pernah mengumpat atas kejadian tersebut, namun saat ini justru sebaliknya. Meskipun saya belum berhasil meraih seluruh impian dalam hidup saya, namun minimal saat ini saya sudah berhasil mewujudkan sebagian impian saya dan impian orang-orang disekitar saya, dan terutama membuat bangga orang tua.

Semoga coretan saya kali ini bisa membuktikan bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup kita adalah rencanaNya, dan akan ada hikmah dibalik itu kejadian tersebut, namun dengan syarat kita tidak menyerah dan terus belajar dari hal buruk tersebut. 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun