Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip

Nyeker Hujan-hujanan demi Air Terjun Tak Terdeteksi Google

14 Maret 2021   14:11 Diperbarui: 14 Maret 2021   14:31 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kembali lagi ke Yogya tapi kali ini bergeser sedikit ke Magelang dengan ikut dalam trip yang digelar Balai Ekonomi Desa Bank Mandiri. 

Saya baru tahu ternyata daerah di kaki bukit Gunung Manoreh ini penuh dengan desa wisata yang berkolaborasi dengan BUMN. Jadi hampir semua BUMN punya CSR balai ekonomi desa yang membimbing warga untuk mengelola potensi wisata sampai UMKM mereka. GOOD banget kan! 

Sampe di daerah yang sejuk ini kami langsung dibawa ke rumah pak Kades yang sederhana namun hangat. Khas rumah perkampungan. Kami disajikan makan siang yang sederhana plus buah-buahan fresh dari puun. Paling enak si rambutannya, kecil tapi maknyus abis. 

Sebenernya kami datang di saat waktu yang kurang tepat karena mendung terus menggantung dan gerimis turun enggak turun enggak. Padahal rencana kami mau langsung menengok air terjun Pitulasan yang konon katanya enggak ada di google map. Ah serius? eh pas dicek beneran kaga ada. Jadi ini potensi wisata yang bener-bener baru. Keren banget. 

Tapi belum juga setengah jalan, hujan mengguyur kecil kecil lalu deras. Bah! ternyata tim panitia sudah menyiapkan jas hujan. Si ibu guide ternyata masih keukeuh mau nunjukin ke kita meski air terus menghujani kita. Sakit! 

Lama kelamaan makin lama orang yang berteduh terhasut untuk ikutan si ibu dengan nekat menerobos hujan meski sudah sedikit mereda. Akhirnya saya pun sigap ikutan saya copot sepatu saya dan ikutan.  Saya memutuskan nyeker meski rada deg-degan karena jalan berbatu lama kelamaan menjadi tanah yang enggak tahu di dalam tanah itu ada apa. Bisa jadi kan ada beling atau apa gitu. Hwaa...

Tapi apalah saya kalau gak penasaran. Meski tertatih takut tergelincir saya jalan juga dan sedikit tertinggal. Tapi ada yang jauh lebih parah dari saya karena ada yang menyerah, napasnya sudah tersegal dan memutuskan berhenti.   

Sambil diiringi bunyi kretek kretek imbas hujan yang jatuh ke plastik jas hujan saya plus pandangan saya berkabut sehingga harus rajin mengelap muka akibat hujan pun menjilati muka, saya dan tim pun sampai wihiiiy...

Dok.pri
Dok.pri
Tapi kami tidak berani mandi karena hujan kian deras jadi hanya memandangi arusnya sungai yang makin kencang. Jadi pas sampe tuh cuma sekitar 15 menit aja memandangi hujan. Hahaha. Dan langsung balik lagi. Setelah berhujan ria kita pun langsung ke Balkomdes untuk bersih-bersih. Sampai di sana sudah menanti wedang jahe hangat haaa... enaknya meski baju masih basah di mana-mana wkwkw... 

Kami pun diberi kunci kamar dan saya tidur sendiri dan pas masuk kamar ternyata Balkomdes ini bener-bener mirip hotel denga fasilitas lengkap, cuma airnya klo siang suka mati hahahaha plus air panasnya suka enggak nyala. Kacaunya lagi sinyal mati idup. Tapi kalau mau mencicipi ketenangan boleh banget ke sini karena tenang banget dan kalau banyak suara jangkrik yang mengalun merdu bersama derasnya air sungai di pelataran. Eciyeeh... 

Malam setelah makan kami diajak untuk belajar main gamelan dan sumpah asyik banget. Jadi kita diajarin not-not yang sederhana dengan tempo yang lumayan cepat. Kita semua excited banget karena baru pertama kali main gamelan kan hahaha.... Saya kebetulan pegang instrumen yang ting ting ting bunyinya. Jadi entah kenapa badan sama kepala ikutan goyang juga menikmati hahaha seru abis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun