Mohon tunggu...
Tyaswinanti
Tyaswinanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

pencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Sosialisasi Penanganan dan Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah

15 Maret 2023   01:03 Diperbarui: 15 Maret 2023   01:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

Kegiatan sosialisasi teknik kesiapsiagaan dan simulasi penanganan bencana gempa bumi yang dilaksanakan oleh Tim BPBD DKI Jakarta berlangsung dengan sangat interaktif, seru, dan menyenangkan. Tentunya hal ini membuat semua peserta didik antusias untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai selesai. 

Tim BPBD melakukan sosialisasi dengan memperkenalkan beberapa macam alat-alat yang biasa digunakan ketika terjadi bencana,  dan beberapa peserta didik diminta untuk memperagakan serta memakai alat-alat tersebut. Petugas juga menjelaskan nama alat dan fungsi dari alat-alat tersebut, di antaranya senter, handy talky, pelampung dan peluit yang biasa dipakai oleh Tim SAR.

Selain itu, petugas dari Tim BPBD juga menyampaikan persiapan-persiapan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, di antaranya dengan menyiapkan satu buah tas yang berisi dokumen-dokumen penting, obat-obatan, uang tunai, masker, makanan dan minuman yang tidak mudah kadaluarsa. Hal ini berguna jika sewaktu-waktu terjadi bencana, kita sudah siap, dan bisa menyelamatkan dokumen-dokumen penting dalam satu tas.

Petugas juga menjelaskan tentang beberapa cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa, apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa, terutama ketika terjadi gempa di sekolah. 

Petugas menghimbau kepada peserta didik agar tidak panik jika terjadi gempa, dan harus segera berlindung. Kita bisa berlindung di bawah meja atau kursi, misalnya. 

Selain itu kita juga bisa menggunakan tas untuk melindungi kepala kita. Apabila kita tidak membawa tas, kita tetap harus berusaha melindungi dan menyelamatkan diri kita dengan menggunakan kedua tangan untuk melindung kepala dan batang otak kita.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi jika  terjadi bencana. Sebelumnya sudah disepakati bahwa jika ada bel panjang berbunyi satu kali, itu artinya terjadi gempa, bel 2x artinya harus segera melakukan evakuasi dan menuju ke satu titik kumpul. 

Kegiatan evakuasi juga harus dilaksanakan dengan hati-hati dan teknik tersendiri. Peserta didik ditekankan agar jangan panik, dan ketika evakuasi tidak boleh lari-larian dan dorong-dorongan selama berada di tangga, karena itu justru akan berbahaya.

Setelah evakuasi, semua berkumpul di titik kumpul dan melaporkan kepada kepala sekolah, apakah ada korban atau selamat semua. Jika ada korban harus segera dievakuasi oleh tim rescue sekolah yang sudah dibentuk dan ditunjuk.

Tim dari BPBD juga mencontohkan beberapa trik dan teknik untuk melakukan evakuasi korban, baik itu korban yang bisa diangkat oleh seorang anggota tim rescue, maupun yang harus ditandu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun